Di tengah kekhawatiran terhadap pasar kripto, seorang analis melihat adanya sinyal parabolik BTC yang siap menuju ATH baru.
Pada saat penulisan, harga BTC berada di kisaran level US$28.481, merosot hampir 7 persen dalam 20 hari terakhir dan telah naik lebih dari 70 persen sejak awal tahun 2023.
Sinyal Parabolik BTCÂ
Berdasarkan laporan Dailly Hodl, seorang analis kripto popular TechDev melihat adanya sinyal parabolik di harga Bitcoin (BTC), siap membawanya menuju ATH baru.
Menurutnya, Bitcoin cenderung mengikuti siklus likuiditas global, yang ia sandingkan dengan obligasi 10 tahun Tiongkok (CN10Y) dan indeks dolar AS (DXY).
Berdasarkan grafik di atas, grafik CN10Y dan DXY memberikan sinyal yang secara historis telah menjadi tanda awal kenaikan dari harga BTC.
“Panah kuning bukanlah masa halving. Itu adalah sinyal likuiditas yang mendahului setiap kemajuan parabolik ke level tertinggi baru dalam Bitcoin,” ujar TechDev.
Menurutnya, dua grafik tersebut telah menembus indikator MA 60-minggu, menjadi dasar kuat untuk melihat pemulihan di harga kripto utama.
“Berkorelasi dengan impuls kredit Tiongkok dan secara historis memimpin lebih dari 3,5 siklus likuiditas global. Rasio ini muncul sebagai versi rotasi dari bagan BTC,” tambahnya.
Namun, analis tersebut masih mewaspadai terjadinya penembusan ke bawah dari MA 60-minggu, yang dapat menjadi sinyal gagalnya upaya pemulihan.
Mengulang Pergerakan Bull Market 2015?Â
Selain itu, TechDev pada awal bulan Mei ini telah mengatakan bahwa beberapa indikator teknikal menunjukkan bahwa harga BTC dapat meniru pergerakan bull market di tahun 2015.
Sekadar informasi, bull market 2015 adalah saat harga BTC melesat dari US$200 ke US$20.000 dalam waktu kurang lebih dua tahun saja. Ini membawa kehebohan hingga akhir tahun 2017 sebelum mengalami crash parah hingga awal 2019.
Saat ini, investor tengah menantikan hasil dari pertemuan bank sentral AS, yang diperkirakan akan berakhir dengan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin. Ini digadang akan menjadi kenaikan terakhir di tahun ini.
Juga, investor menantikan data penggajian AS yang akan dirilis pada akhir pekan ini (5/5/2023). Mari kita saksikan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.