Melalui pernyataan publik pertama pasca memanasnya skandal FTX dan keruntuhan FTT token, sang CEO hadir dengan meminta maaf.
Beberapa hari terakhir, masalah antara FTX terus menjadi sorotan, dipicu oleh pengumuman CEO Binance yang akan melikuidasi kepemilikan FFT token perusahaan karena “suatu hal,” di hari Minggu (6/11/2022).
Investor dengan cepat dilanda kepanikan, terlihat dari meningkatnya aksi sell-off di pasar kripto, membawa penurunan tajam pada harga FTT token, bahkan Bitcoin (BTC).
SBF Meminta Maaf Atas Skandal FTX dan FTT TokenÂ
Berdasarkan laporan Cointelegraph, CEO bursa kripto FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), telah hadir di Twitter untuk pernyataan publik pertama sejak skandal perusahaan yang ia pimpin menghiasi berita terpanas di berbagai media online.
Dalam tweet tersebut, ia meminta maaf kepada seluruh pengikut dan investor, sembari mengakui dirinya salah dan seharusnya dapat berbuat lebih baik untuk FTX.
Sam pun mengaku bahwa bursa kripto yang ia pimpin saat ini tengah berada dalam masalah likuidasi yang genting, yang dipicu oleh penarikan masif pengguna.
Untuk mengatasi hal tersebut, Sam mengatakan bahwa telah meminta bantuan dari Binance, tetapi itu justru berakhir dengan kekacauan.
Sebelumnya, Binance yang dikabarkan akan mengakuisisi FTX telah membatalkan niatnya tersebut, membawa volatilitas ekstrim di pasar kripto, hingga FTX yang berpotensi bangkrut seperti perusahaan kripto besar lainnya, Celsius Network dan Three Arrows Capital.
SBF juga mengatakan bahwa dirinya telah membuat kekacauan sebanyak dua kali, pertama adalah pelabelan internal yang buruk dari rekening terkait bank. Itu membuat ia kehilangan susbtansial margin untuk para pengguna.
“[Kedua] Saya seharusnya mengatakan lebih banyak (lebih transparan), terlalu sibuk dengan urusan saya dan tidak memberi pembaruan [informasi] kepada Anda semua.” tambah SBF.
Saat ini, FTX tengah berupaya untuk mendapatkan bantuan dari beberapa perusahaan di industri kripto, terutama untuk pengguna yang terkena dampak dari skandal bursa.
Sam pun mengklaim bahwa Alameda Research telah menghentikan perdagangan, dan FTX yang berbasis di AS tidak terkena dampak finansial dari skandal baru-baru ini. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.