IKLAN

Soal Bitcoin, Visa, MasterCard dan PayPal Berubah Pikiran

Visa, Mastercard dan PayPal memiliki riwayat hubungan yang tegang dengan Bitcoin dan aset kripto selama beberapa tahun terakhir. Kini, seiring perusahaan besar seperti Facebook dan JPMorgan mulai merangkul blockchain dan aset kripto, Visa, Mastercard dan PayPal bersiap-siap mendukung pengembangan kripto ke depannya. Mereka berubah pikiran.

“Kami percaya uang digital berpotensi memperluas manfaat pembayaran digital ke lebih banyak orang dan lokasi. Sebab itu, kami ingin membantu membentuk dan mendukung peran uang digital bagi masa depan uang,” jelas Visa belum lama ini.

Pada tahun 1996, pendiri Visa, Dee Hock, mengatakan bahwa uang akan menjadi data angka dan huruf tidak dalam bentuk kertas, tetapi dalam bentuk elektron dan foton yang bergerak mengelilingi dunia dengan kecepatan cahaya. Visa menambahkan, pihaknya ingin menjembatani antara uang digital dan jaringan Visa yang terdiri dari 61 juta pedagang global.

BACA JUGA  Serius Melacak Bitcoin, Wells Fargo Genjot Investasi Rp68 Miliar

Sementara itu, pekan ini Mastercard memperbarui program aset kripto besutannya agar lebih mudah bagi perusahaan untuk menerbitkan kartu pembayaran. Mastercard bermitra dengan Wirex, sehingga Wirex menjadi platform aset kripto pertama yang berhak menerbitkan kartu langsung di jaringan Mastercard.

Raj Dhamodharan, Wakil Presiden Eksekutif Aset Digital dan produk blockchain Mastercard, mengatakan perusahaannya ingin mendorong pasar kripto, menciptakan pengalaman yang aman bagi konsumen dan usaha-usaha di ekonomi digital kini.

Di lain tempat, PayPal dikabarkan akan mulai menawarkan pembelian aset kripto bagi 325 juta penggunanya, mengikuti langkah yang sudah dilakukan aplikasi pembayaran serupa seperti Robinhood, Cash App dan Square.

Masuknya Visa, Mastercard dan PayPal ke sektor Bitcoin dan kripto disambut baik oleh komunitas.

Cory Klippsten, pendiri Swan Bitcoin, berkata, “Tidak bisa dipungkiri, Bitcoin semakin menyebar di dunia teknologi dan ekonomi. Tidak mengejutkan pemain-pemain besar mulai ambil posisi. Bitcoin dan kripto sangat cocok masuk ke model bisnis Visa.”

Sejumlah pihak berpendapat dengan adanya layanan pembayaran seperti Square yang meraup pendapatan Bitcoin senilai US$306 juta melalui Cash App, layanan kripto sulit diabaikan dan akan semakin mendorong adopsi.

BACA JUGA  BTC Gagal 'Uptober'?

Seiring semakin banyaknya perusahaan terbuka yang melaporkan pendapatan dari aset kripto, banyak perusahaan akan termotivasi untuk mengumumkan rencana mereka menggarap sektor ini. Hal tersebut dapat mendongkrak pertumbuhan pendapatan, jelas Meltem Demirors, Chief Strategy Officer CoinShares.

Langkah termutakhir dari Visa, Mastercard dan PayPal tersebut menyoroti manfaat kripto. Hal ini diutarakan Mati Greenspan, pendiri Quantum Economics, perusahaan pengelola keuangan.

“Semakin banyak orang yang menyadari kekuatan kripto akhir-akhir ini dan perusahaan besar yang paling terancam melakukan usaha terbaik untuk ikut terlibat didalamnya,” jelas Greenspan.[forbes.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait