Pasar kripto saat ini menunjukkan rotasi yang cukup jelas, dari Bitcoin ke altcoin. Hal ini tercermin dari penurunan tajam BTC yang kembali ke level US$114.000 bahkan hingga US$110.000, sementara Ethereum berhasil mencetak ATH baru di angka US$4.957 sebelum akhirnya juga ikut turun, dampak sentimen makro ekonomi terkait potensi pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2025.
Fenomena ini mengisyaratkan bahwa altseason 2025 mungkin sedang mendekat. Namun, beberapa altcoin unggulan, seperti Solana dan Chainlink, justru terlihat lesu. Dalam situasi penurunan itu, peluang untuk masuk ke token baru bisa saja menjadi alternatif, misalnya ke Layer Brett (LBRETT).
SOL Turun, Kembali Terseret ke US$190
Solana (SOL) kembali melemah setelah gagal bertahan di atas US$200. Saat ini harga berada di kisaran US$192–195, turun hampir 8 persen dalam 48 jam terakhir dan mencatat kinerja lebih buruk dibandingkan pasar kripto secara keseluruhan.
Secara teknikal, penolakan di level US$200 memicu aksi jual dan likuidasi posisi long lebih dari US$57 juta. SOL kini bergerak di bawah rata-rata 7 hari, dengan support utama di US$176 menjadi titik krusial untuk mengukur arah pergerakan berikutnya.

Dari sisi regulasi, SEC menunda keputusan terkait Solana Spot ETF hingga Oktober 2025. Penundaan ini menambah ketidakpastian jangka pendek, meski sejumlah institusi tetap mempersiapkan infrastruktur untuk adopsi jangka panjang.
Level US$200 masih menjadi area kunci bagi Solana untuk mengakhiri tren pelemahan. Jika kembali gagal menembus level tersebut, tekanan jual berpotensi berlanjut dan memperpanjang fase koreksi SOL, sehingga semakin menyulitkan pemulihan sentimen pasar.
LINK Tertekan, Bergerak ke US$23
Chainlink (LINK) turun 9,33 persen dalam 24 jam terakhir ke US$23,4. Penurunan ini tampaknya dipicu aksi profit-taking setelah kenaikan signifikan beberapa minggu terakhir, ditambah tekanan teknikal dan posisi derivatif yang cenderung bearish.
Secara teknikal, LINK gagal menembus resistensi di US$26,37 dan kini menguji Fibonacci 38,2 persen di US$23,05. Penolakan pada level ini memicu penjualan algoritmik dan likuidasi posisi long, sementara indikator RSI dan MACD menunjukkan momentum melemah.

Dari sisi derivatif, minat terbuka (open interest) futures LINK turun 12 persen ke US$1,6 miliar, menandakan pengurangan posisi leveraged long. Penurunan ini mencerminkan kehati-hatian investor menjelang peristiwa makroekonomi penting, termasuk FOMC September mendatang.
Meskipun terdapat dorongan positif seperti kemitraan dengan SBI Group, sentimen jangka pendek tetap rentan. Support level US$23 menjadi kunci; jika ditembus, harga LINK berpotensi turun lebih dalam menuju US$20,15, memperpanjang fase koreksi.
Layer Brett: Hidden Gem di Ethereum Layer-2?
Di tengah pelemahan SOL dan LINK, investor mulai melirik proyek baru Layer Brett (LBRETT). Dibangun di atas Ethereum Layer-2, proyek Layer Brett menawarkan sejumlah keunggulan yang menjadikannya solusi lebih efisien bagi pengguna.
“Layer Brett menghadirkan transaksi super cepat tanpa mengorbankan aspek desentralisasi maupun keamanan. Proyek ini mengandalkan kekuatan ekosistem Ethereum Layer-2 untuk menawarkan solusi blockchain yang lebih skalabel,” seperti tercantum pada situs resminya.

Tidak seperti meme coin pada umumnya, LBRETT memadukan unsur budaya dengan utilitas nyata. Roadmap mencakup integrasi NFT, staking gamifikasi, dan kompatibilitas lintas-chain.
Dengan suplai tetap 10 miliar token serta tokenomics yang berfokus pada perkembangan komunitas, altcoin prospektif yang satu ini dinilai memiliki potensi jangka panjang.

Presale LBRETT Catat Hasil Positif
Selain teknologi, fase presale juga menjadi sorotan utama. Harga token masih relatif murah, sementara peserta awal mendapat kesempatan staking dengan imbal hasil tinggi untuk mendorong loyalitas dan pertumbuhan komunitas.
Antusiasme pasar terlihat jelas. Hingga kini, presale LBRETT telah mengumpulkan lebih dari US$1,42 juta, dengan harga token naik dari US$0,004 menjadi US$0,005. Kenaikan ini menegaskan minat kuat terhadap proyek tersebut.
Presale Token Baru, LBRETT, Proyek Blockchain Layer-2 Bertema Meme Coin
Dengan momentum yang terus berkembang, Layer Brett kini dipandang sebagai salah satu altcoin prospektif. Perpaduan narasi meme, teknologi Layer-2, dan dukungan komunitas membuatnya menonjol di tengah tren altcoin season yang semakin kuat. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.