Solana Foundation, organisasi di balik proyek kripto Solana (SOL), mengakui ada sekitar 7.767 akun dompet kripto SOL yang diretas.
“Peretasan memungkinkan pencuri menguras kripto dari sejumlah dompet di Solana. Pada pukul 5 pagi UTC, sekitar 7.767 dompet telah terdampak. Peretasan telah memengaruhi beberapa dompet, termasuk Slope dan Phantom,” sebut Solana Foundation di Twitter.
An exploit allowed a malicious actor to drain funds from a number of wallets on Solana. As of 5am UTC approximately 7,767 wallets have been affected.
The exploit has affected several wallets, including Slope and Phantom. This appears to have affected both mobile and extension.
— Solana Status (@SolanaStatus) August 3, 2022
Solana Foundation juga memastikan tidak ada dompet kripto berjenis hardware yang terimbas, sehingga pengguna disarankan mengirimkan kripto SOL dan token lain berbasis blockchain Solana ke dompet jenis itu.
“Tidak ada bukti bahwa hardware wallet juga kena. Pengguna sangat dianjurkan untuk menggunakan dompet jenis itu dengan seed phrase baru,’ sebutnya.
Sekitar 1 jam lalu pihak Solana menerbitkan formulir daring agar pengguna bisa melaporkan kerugiannya, sebagai bagian dari penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus peretasan masif.
Pendiri dan CEO Solana Labs, Anatoly Yakovenko juga mengomentari insiden tersebut. Ia meminta pengguna yang terkena dampak untuk menyampaikan informasi lebih lanjut.
Jumlah total kripto yang dicuri masih belum diketahui, meskipun diyakini mencapai jutaan dolar.
Sebelumnya diberitakan, dompet kripto Solana (SOL), Phantom Wallet dan Slope beberapa jam lalu diserang oleh peretas. Ribuan akun wallet terpapar dan sejumlah kripto SOL raib.
Analisis OtterSec menunjukkan transaksi ditandatangani oleh pemilik, yang menurut auditor ada private key yang memang telah dikendalikan oleh peretas.
Akun wallet yang telah tidak aktif selama lebih dari enam bulan tampaknya menjadi yang paling terpukul, menurut laporan di Twitter. Pengguna dompet Phantom dan Slope mengatakan mereka telah kehilangan dana.
Perusahaan peneliti blockchain, PeckShield, 3 Agustus dini hari mengatakan peretasan ini mungkin disebabkan “masalah rantai pasokan” yang telah dieksploitasi untuk mencuri private key pengguna.
Seorang pengguna, di Twitter, @Paladin, mengatakan, beberapa orang korban mengakui dompet mereka “terkuras secara acak.”
“Mereka kehilangan ribuan dan sebagian besar uang mereka, jadi mereka cukup tertekan,” kata mereka,” sebutnya.
@Paladin merujuk ke dua address bersaldo masif yang diduga adalah milik peretas yang memiliki saldo gabungan sekitar 37.777 SOL (US$1,5 juta). Ada pula address lainnya, sekitar 2.402 SOL (US$95.000).
Berikut adalah address yang diduga adalah milik peretas berdasarkan informasi dari akun Twitter @kasmiyouness1 dan @MistTrack_io.
Harga kripto SOL menderita akibat serangan tersebut. Berdasarkan data dari CoinGecko, SOL sempat diperdagangkan di kisaran US$38,55, turun 4,4 persen dalam 24 jam terakhir. [ps]