Solana Jatuh 28,5 Persen dari Puncak dan Ethereum Merangkak 70 Persen Setahun, Furrever Token Bidik Presale Return?

Harga Solana kini surut sebesar 28,5 persen dari puncak, sementara Ethereum merangkak apik selama setahun di kisaran 70 persen. Lantas, bagaimana pula dengan nasib FURR kelak usai presale?

Penurunan Nilai Pasar Solana, Tantangan dan Prospek Masa Depan

Solana, yang pernah dianggap sebagai “pembunuh Ethereum” potensial karena kemampuan blockchain-nya yang cepat dan berbiaya transaksi murah, baru-baru ini mengalami turbulensi signifikan.

Usai mencapai nilai puncak US$203 pada Maret 2024, kripto yang satu ini mengalami penurunan tajam, sekarang bernilai sekitar US$145 atau setara dengan 28,5 persen.

Penurunan ini dipengaruhi oleh kombinasi penyesuaian pasar eksternal dan masalah inheren dalam ekosistemnya.

Alan Santana, seorang analis kripto terkenal, sebelumnya telah mencatat tanda-tanda mengkhawatirkan dalam kinerja Solana.

Ia bilang di X, munculnya formasi bearish candlestick pattern, seperti shooting stars dan inverted hammers, ditambah dengan penurunan volume perdagangan, menunjukkan momentum yang melambat dan kemungkinan luruhnya kepercayaan investor.

Ia juga menambahkan, bahwa pasar kripto secara lebih luas, termasuk penurunan harga Bitcoin, telah lebih lanjut memperburuk situasi ini, mengurangi permintaan untuk Solana dan berkontribusi pada penurunan harganya. Di statusnya ia bahkan berani menawarkan posisi short terhadap SOL untuk pasar derivatif.

Di sisi lain, secara internal, Solana telah menghadapi banyak hambatan yang mengganggu kemampuannya untuk berfungsi sebagai alternatif yang layak untuk Ethereum, mulai dari masalah seperti kemacetan jaringan telah mengganggu kecepatan transaksi dan skalabilitas, aspek kunci dari proposisi nilainya.

Selain itu, perselisihan di antara pendiri proyek-proyek penting yang berbasis di Solana telah muncul, menciptakan keraguan terhadap kepemimpinan dan mengancam kesatuan dalam komunitasnya.

Meskipun menghadapi tantangan-tantangan ini, masa depan Solana tetap menjadi subjek perhatian dan optimisme, terlebih-lebih jika dibandingkan dengan kinerja Ethereum.

Sementara beberapa analis memperkirakan masa depan yang suram, entitas seperti Franklin Templeton mengakui potensi Solana, berpendapat bahwa itu bisa naik menjadi cryptocurrency terbesar ketiga. Konferensi Breakpoint yang akan datang di Singapura juga mungkin membangkitkan kembali minat investor dan kepercayaan pada Solana kendati mungkin hanya sedikit.

Kini Saatnya Serok Ketika Ethereum Merangkak?

Lantas, bagaimana dengan Ethereum? Kripto terbesar kedua di dunia menurut kapitalisasi pasar ini terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan meskipun harga perdagangannya saat ini, yang sekitar 35 persen di bawah rekor tertingginya.

Selama setahun terakhir, Ethereum telah mengalami peningkatan impresif sebesar 70 persen, mengisyaratkan posisinya yang kokoh secara ekonomi dan minat yang meningkat dari para investor.

Tingkat suku bunga, faktor kritis yang mempengaruhi keputusan investasi, baru-baru ini telah stabil, dengan Federal Reserve menunjukkan tidak ada kenaikan lebih lanjut untuk tahun ini.

Stabilitas ini, dipadukan dengan harapan suku bunga yang lebih rendah seiring berkurangnya inflasi, kemungkinan besar akan mengalihkan minat investor ke aset-aset berisiko seperti kripto, yang potensial meningkatkan nilai pasar Ethereum.

Perkembangan signifikan dalam jaringan Ethereum, terutama pasca upgrade London pada Agustus 2021, telah secara signifikan mengurangi pasokan Ethereum.

Upgrade ini tidak hanya menyederhanakan perhitungan biaya transaksi tetapi juga memperkenalkan mekanisme di mana sebagian biaya transaksi, biaya dasar, secara permanen dihapus dari peredaran.

Proses “pembakaran” Ether ini memastikan kelangkaannya, memberikan dasar yang kokoh bagi nilai pasar Ethereum, walaupun tidak ada batasan khusus jumlah maksimal ETH yang akan beredar.

Selain itu, beralih ke metode Proof-of-Stake (PoS) sejak September 2022 lebih menekankan komitmen Ethereum terhadap keberlanjutan dan efisiensi, mengurangi konsumsi energinya sekitar 99,95 persen.

Meskipun Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah menunjukkan keraguan dalam menyetujui ETF berbasis Ether dalam waktu dekat, mengkategorikannya lebih dekat sekuritas daripada komoditas, lanskapnya berubah.

Persetujuan terbaru untuk ETF Bitcoin dan ETF Ether di Hong Kong dan upaya hukum yang sedang berlangsung oleh penerbit ETF di AS dapat mempercepat persetujuan SEC, meningkatkan aksesibilitas dan daya tarik investasi Ethereum.

Selain itu, utilitas Ethereum melampaui sekadar cryptocurrency semata. Platform-nya mendukung pengembangan aplikasi terdesentralisasi (DApps), yang siap mengalami pertumbuhan signifikan.

Pasar DApps diperkirakan akan berkembang pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 28 persen dari 2023 hingga 2030.

Pertumbuhan ini didorong oleh adopsi yang semakin meningkat dari layanan keuangan terdesentralisasi, pinjaman, dan solusi investasi, mempromosikan Ethereum sebagai mata aset digital utama.

Furrever Token Gelar Kompetisi Berhadiah US$20 Ribu 

Di tengah fluktuasi pasar kripto utama itu, ada Furrever Token menyajikan kesempatan unik bagi pemegang Solana dan Ethereum untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang berhadiah total US$20 ribu.

Furrever Token (FURR) adalah proyek kripto baru di sektor meme coin. Ini mengusung gambar kucing-kucing yang lucu dan menggemaskan. Bahkan ia pula dilengkapi dengan NFT dengan tema serupa.

Saat ini, FURR berada dalam tahap presale, menawarkan 65 persen dari total pasokan sekitar 9 miliar kepada investor awal di kisaran US$0,000648.

Tentang kompetisi berhadiah total US$20 ribu itu, bahwa peserta diharuskan mengumpulkan jumlah pembelian total tertinggi terhadap token FURR selama periode 18 hari, mulai dari 9 Mei 2024 hingga 27 Mei 2024.

“Total hadiah US$20.000 akan didistribusikan di antara 10 pembeli teratas, dengan pembeli teratas menerima US$5.000, diikuti oleh jumlah yang menurun untuk posisi berikutnya,” tertera di situs resminya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait