Riset terbaru dari Binance mengungkap perubahan menarik di pasar altcoin, terutama dalam persaingan antara dua raksasa, Solana dan Ethereum. Tren pergeseran dalam beberapa bulan terakhir semakin jelas, terutama pada volume perdagangan di Decentralized Exchange (DEX).
Dominasi Solana Semakin Kuat
Berdasarkan riset yang dipublikasikan oleh Binance, jaringan blockchain ini terlihat berada di puncak dominasi pertukaran terdesentralisasi (DEX), melampaui Ethereum dalam volume transaksi sejak Oktober 2024.
“Volume DEX Solana pada Januari meningkat lebih dari 200 persen dibandingkan Ethereum. Bahkan, pada Januari, rasio volume DEX Solana terhadap Ethereum mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, melebihi 300 persen,” jelas riset tersebut.
![Solana Mendominasi DEX - Binance](https://blockchainmedia.id/wp-content/uploads/2025/02/Solana-Mendominasi-DEX-Binance.jpg)
Kenaikan pesat ini tidak lepas dari tren meme coin dan AI yang semakin kuat di jaringan Solana. Peluncuran koin TRUMP dan MELANIA, yang dikaitkan dengan Presiden dan Ibu Negara AS yang baru saja dilantik.
Peluncuran ini menarik perhatian besar dengan volume perdagangan yang tinggi serta valuasi miliaran dolar. Meskipun harga kedua token tersebut telah turun dari puncaknya, mereka tetap memiliki valuasi signifikan dan terus berkontribusi pada pertumbuhan DEX.
Selain itu, riset tersebut juga mengungkap bahwa sektor DeFi di platform blockchain tersebut tumbuh dengan sangat pesat, didorong oleh berbagai protokol yang dikembangkan dalam ekosistemnya.
“Solana menjadi salah satu dari sedikit platform blockchain yang menunjukkan pertumbuhan pada 2025, didukung oleh protokol utama seperti Jito, Raydium, Meteora, dan Pump.fun yang berkontribusi serta mempertahankan pendapatan biaya yang kuat,” tulis tim Riset Binance.
Jupiter, agregator DEX utama Solana, juga memperkuat ekosistem dengan mengakuisisi aplikasi meme coin Web2, Moonshot, serta meluncurkan program buyback-and-burn dan jaringan agregasi likuiditas Jupnet.
Ethereum Mulai Kehilangan Daya Saing?
Ethereum menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan dominasinya di sektor DeFi dan DEX. Pada Januari lalu, pertumbuhan Total Value Locked (TVL)-nya tertinggal jauh dari Solana.
“Pada Januari 2025, TVL di sektor DeFi mengalami peningkatan moderat sekitar 0,4 persen, sementara TVL Solana melonjak lebih dari 35 persen,” sebagaimana tercantum pada laporan Binance.
![Perbandingan Total Value Locked - Binance](https://blockchainmedia.id/wp-content/uploads/2025/02/Perbandingan-Total-Value-Locked-Binance.jpg)
Regulasi baru dari Kementerian Keuangan AS yang memperketat persyaratan pelaporan untuk platform DeFi juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap penurunan daya saing Ethereum.
Meskipun aturan ini baru akan berlaku sepenuhnya pada 2027, ketidakpastian peraturan dapat membuat beberapa proyek dan pengguna beralih ke platform blockchain yang lebih fleksibel seperti Solana.
Lebih jauh, harga ETH mengalami tekanan besar akibat migrasi pengguna ke pesaingnya. Pada Januari 2025, Ethereum mencatatkan penurunan harga sebesar 8,2 persen, sementara SOL naik 24,7 persen.
![Perbandingan Kenaikan Harga Pada Januari 2025 - Binance](https://blockchainmedia.id/wp-content/uploads/2025/02/Perbandingan-Kenaikan-Harga-Pada-Januari-2025-Binance.jpg)
Volume perdagangan yang beralih ke SOL menunjukkan bahwa semakin banyak investor dan trader yang memilih jaringan ini sebagai alternatif utama Ethereum.
Selain volume perdagangan DEX dan DeFi, Solana juga menunjukkan dominasi dalam penciptaan token baru. Dengan lebih dari 37 juta token yang telah dibuat, platform blockchain ini terlihat sangat mendominasi.
![Solana Mendominasi Pembuatan Token Baru - Binance](https://blockchainmedia.id/wp-content/uploads/2025/02/Solana-Mendominasi-Pembuatan-Token-Baru-Binance.jpg)
Maraknya token baru di Solana membawa dampak beragam. Di satu sisi, kapitalisasi pasar menjadi semakin terfragmentasi, membuat sulit bagi banyak token untuk mempertahankan valuasi tinggi dalam jangka panjang.
Di sisi lain, likuiditas tinggi dan biaya transaksi rendah di platform blockchain ini mendorong ekosistem yang lebih dinamis dibandingkan Ethereum.
Apakah Ethereum Bisa Bangkit Kembali?
Meski tertinggal dari Solana dalam berbagai metrik utama, Ethereum tetap memiliki keunggulan fundamental, seperti ekosistem aplikasi yang lebih matang, adopsi institusional yang lebih luas, dan perannya sebagai blockchain utama untuk banyak proyek DeFi serta NFT.
Namun, jika Ethereum tidak segera mengatasi masalah skalabilitas dan biaya transaksi yang lebih tinggi dibandingkan kompetitornya, dominasinya di dunia DeFi bisa terus tergerus.
Salah satu harapan kebangkitannya adalah Pectra upgrade, yang dijadwalkan mulai diimplementasikan dalam waktu dekat. Jika berhasil, Ethereum berpeluang besar kembali bersaing dengan Solana.
Persaingan antara kedua jaringan ini tampaknya akan terus menjadi perhatian utama para investor dan pengembang di tahun-tahun mendatang. [dp]