Ricardo Salinas Pliego adalah sosok langka orang kaya yang secara terang benderang mendukung keunggulan Bitcoin (BTC) sebagai kelas aset baru.
Kabar terbaru adalah di ajang Bitcoin 2022 di Miami belum lama ini, Pliego kian menguatkan pandangan positifnya terhadap kripto nomor wahid itu, terkait badai inflasi buruk yang sedang terjadi saat ini.
Siapakah sebenarnya sosok Pliego?
Siapa Itu Ricardo Pliego?Â
Ricardo Pliego adalah seorang milyarder kelahiran Monterrey, Meksiko, berusia 66 tahun, yang nilai kekayaannya masuk dalam jajaran orang-orang kaya dunia dan menjadi orang terkaya nomor tiga di negaranya.
Dalam versi majalah Forbes, pria bernama lengkap Ricardo Salinas Pliego ini menduduki peringkat orang terkaya ke-151, dalam profil terbaru di tahun 2022 ini.
Dengan kekayaan bersih sebesar US$12,8 milyar, atau setara Rp183,89 triliun, ia adalah raja bisnis siaran televisi di Meksiko dan Bos dari Salinas Group yang bergerak di bidang telekomunikasi, media, jasa keuangan dan toko ritel.
Dukungan Ricardo Pliego Terhadap BitcoinÂ
Pada konferensi Bitcoin 2022 di Miami, Pliego hadir sebagai salah satu pembicara yang membahas dan berbagi saran mengenai inflasi, hiperinflasi, Bitcoin dan mata uang fiat.
Tentu saja, orang kaya asal Meksiko ini menjadi sebuah kejutan tersendiri karena kali pertama hadir di konferensi Bitcoin. Ia pun berbagi pengalaman hidupnya tentang inflasi pada awal pembicaraannya.
“Saya menghasilkan US$2.000 pada tahun 1980 dan beberapa tahun kemudian saya menghasilkan US$20, gaji yang sama turun dari USS$2.000 menjadi US$20.. Jadi saya tahu tentang hiperinflasi. Saya pernah disana. Dan tidak sama mengetahuinya secara teori [dibandingkan] dengan benar-benar menjadi korbannya,” ujar Ricardo Pliego.
Dari sudut pandangnya, hiperinflasi adalah hal yang sangat mengerikan. Ini mampu menggerus daya konsumsi dan pendapatan Anda dengan sangat luar biasa. Anda tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawannya.
Selain itu, Pliego pun memperingatkan bahwa kini, AS, Jepang Inggris dan negara di zona Eropa, sedang menuju rute yang sama persis seperti apa yang ditembuh oleh Meksiko pada tahun 80-an.
Ini terlihat sangat sama meski angkanya berbeda. Secara grafis, ini terlihat sama dan akan menuju inflasi yang luar biasa.
Berdasarkan laporan News Bitcoin, Pemimpin Salinas Group ini juga menunjukkan grafik total utang federal pemerintah AS, yang diproyeksikan menjadi US$36,2 triliun pada tahun 2031. Tentu saja, ini belum angka menyeluruh.
Ia pun menyoroti langkah bank sentral AS, the Fed, dalam kepemilikan aset yang meningkat pesat dari tahun 2005, atau 17 tahun lalu, dari US$0,8 triliun menjadi US$8,9 triliun di tahun 2022.
Itu adalah angka aset dari kepemilikan the Fed atas obligasi dan lainnya, yang mungkin secara kasat mata, terlihat bagus dan luar biasa.
Tetapi, Pliego menegaskan hal yang berbeda. Menurutnya itu adalah cara menipu diri dengan menghasilkan uang palsu guna mengangkat daya beli. Tentu saja, daya beli ini akan menjadi angka yang palsu begitu semuanya pecah.
“Terciptanya kredit palsu yang menyamai daya beli memang mencengangkan. Masalahnya karena dolar AS adalah mata uang cadangan dunia, itu tidak bisa berbuat apa-apa. Anda tidak bisa keluar dari dolar AS, kecuali Anda pergi ke Bitcoin,” ujarnya.
Baginya, Bitcoin adalah aset independen yang tidak terikat oleh negara. Kemampuannya untuk bertumbuh dan digunakan sangatlah luas, tidak terpusat dan memiliki kemampuan penyimpan nilai layaknya emas.
Selain itu, berdasarkan laporan Business Insider, ia tidak memiliki obligasi sama sekali dalam portofolionya.
Yang mencengangkan, sekaligus menggembirakan adalah, ia memiliki Bitcoin dalam 60 persen portofolionya. 40 persen sisanya adalah kepemilikan saham di aset keras seperti penambang minyak dan gas, serta emas.
Menurutnya, obligasi adalah aset yang mengerikan dan tidak layak untuk diinvestasikan, terlebih dalam jumlah yang besar.
Mengkritik CBDCÂ
Meski saat ini banyak tanggapan positif mengenai CBDC, sang triliuner asal Meksiko ini justru berpandangan sebaliknya.
Menurutnya, orang-orang di balik CBDC, seperti Christine Lagarde dari ECB, Agustin Carstens dari BIS dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen, adalah “the Villains”, alias para penjahat.
Mengapa begitu? Itu karena CBDC akan menjadi jauh lebih buruk dibandingkan dolar kertas. Mereka semua akan memiliki kendali yang lebih menyeluruh atas perilaku konsumsi penduduk.
“Mereka akan melacak 100 persen dari semua pengeluaran Anda dan apa yang Anda belanjakan dan bagaimana Anda membelanjakannya, mereka adalah orang-orang yang sangat jahat,” tambah Pliego.
Ia juga dengan tegas mengatakan bahwa langkah pemerintah justru menggiring negara ke hiperinflasi. Itu adalah pemandangan yang sangat tidak mengenakan. Menurutnya, lebih baik kita membeli Bitcoin, menjual semua shitcoin dan juga tidak bergantung pada fiat.
Meski hiperinflasi belum pernah terjadi di AS, bukan berarti itu tidak akan terjadi di masa mendatang. Bahkan, Jerman pun saat ini sedang mengalami kondisi inflasi yang disorot, meski itu tidak sama seperti Zimbabwe.
“Tolong… jangan serahkan masa depan Anda di tangan pemerintah, Anda dan saya tahu bagaimana itu selalu berakhir, jauhi uang kertas, investasikan di BTC,” ungkap tweet Pliego di akun Twitter-nya.
Inilah kisah di balik sosok Ricardo Pliego dan dukungan hebatnya terhadap Bitcoin, yang tentu saja menjadi sorotan baru dan bahan pertimbangan para investor ritel. [st]