Spekulasi Kripto TokenFi (TOKEN) Akan Masuk ke Spot Market di Binance

Pasca didaftarkannya kripto BLUR ke spot market di Binance, muncul spekulasi bahwa kripto TOKEN akan bernasib sama. TOKEN adalah kripto anyar dari tim di balik Floki Inu, yaitu TokenFi. TokenFi fokus pada tokenisasi dan termasuk program AI Generative Image untuk NFT. Secara khusus, nilai pasar tokenisasi real asset secara global diprediksi bisa mencapai US$10 triliun pada tahun 2030.

Spekulasi itu datang dari “Layergg”, sebuah akun popular di media sosial X yang khusus meneliti dunia kripto. Pada 24 November 2023 dalam akun itu menyatakan, bahwa ada sejumlah kripto yang bakal masuk spot market di Binance, setelah beberapa waktu berada di futures market (misalnya jenis perpetual). Layergg mencontohkan, kripto BLUR yang sudah lama nongkrong di futures market di Binance sejak 28 April 2023, belum lama ini diperdagangkan di spot market.

Selain BLUR ada sejumlah kripto lain yang sudah cukup lama di futures market dan ini diproyeksikan menunggu antrean bakal masuk ke spot market. Salah satu kripto itu adalah TOKEN besutan proyek TokenFi yang diperkenalkan pada Oktober lalu. Selain TOKEN ada kripto lainnya, yakni PYTH, BONK, KAS, BSV, ORBS, dan BIGTIME. TOKEN sendiri berada di futures market di Binance sejak 3 November 2023, yang turut menyumbang lonjakan pembelian dari spot market di crypto exchange lain.

BLUR akan terdaftar di Binance pada pukul 09.00 (UTC) pada 24 November 2023. Pencatatan BLUR ini menandai langkah pertama penambahan trade pair ke spot market dari yang sebelumnya hanya berfokus di futures market. Ini menunjukkan potensi adanya lebih banyak proyek yang sebelumnya eksklusif untuk futures akan terdaftar di Binance Spot,” sebut Layergg.

Apa Itu TOKEN dan TokenFi?

Salah satu dari 8 kripto itu, TOKEN dianggap cukup menarik, karena pembesutnya, TokenFi, fokus pada sektor tokenisasi, satu kata kunci penting baru yang digaungkan oleh BlackRock pada Maret 2023, termasuk yang terbaru oleh Otoritas Keuangan Inggris (FCA) pada beberapa waktu lalu.

TokenFi sendiri adalah tim di balik proyek kripto cukup popular Floki Inu (FLOKI) yang masuk ke sektor meme crypto yang dibesut pada Juni 2021. Floki Inu juga punya sejumlah pengayaan, salah satunya adalah Non-Fungible Token (NFT).

Salah satu produk unggulan TokenFi yang sedang dikembangkan adalah platform pembuatan token (tokenisasi) dan pengembangan yang jauh lebih sederhana daripada cara biasa. Dengan menggunakan platform ini pengguna yang ingin membuat token, sama sekali tidak perlu bersentuhan dengan kode program yang terkadang cukup rumit. Pendekatannya menggunakan konsep What You See is What You Get (WYSIWYG). Singkatnya, cukup klik-klik tombol, dalam beberapa menit token sudah terbit di blockchain. Versi ujicoba platform ini di testnet Goerli sudah diluncurkan beberapa hari yang lalu.

Kendati beberapa proyek kripto memiliki produk yang serupa seperti ini (salah satunya adalah NEM di tahun 2017), pendekatan TokenFi jauh lebih sederhana dan cepat serta cukup lengkap, karena disertai dengan platform khusus tambahan, misalnya untuk pembuatan NFT lewat produk yang sedang dikembangkan lainnya, AI Generative Image berbasis prompt mirip seperti Midjourney, Stable Diffussion dan DALL-E (OpenAi-Microsoft).

TokenFi TOKEN

TokenFi dan Prospek Bisnis Tokenisasi

Seperti dijabarkan di atas, titik gerak TokenFi dan kripto TOKEN adalah dari proyeksi perusahaan raksasa BlackRock pada Maret 2023 lalu soal tokenisasi saham. Menurut sang CEO, Larry Fink, pasar saham akan jauh lebih efisien, transparan dan lebih likuid jikalau ada proses tokenisasi terhadap saham menggunakan smart contract dan diterbitkan di blockchain.

Bahkan wacana tokenisasi di pasar tradisional semakin bergaung beberapa hari lalu dari Inggris. Sejumlah perusahaan manajemen investasi di Inggris kini mendapatkan lampu hijau untuk mengembangkan tokenisasi reksadana, di mana aset reksadana dikonversi menjadi bentuk token digital yang didukung oleh teknologi blockchain.

“Berkat tokenisasi ini (juga disebut sebagai fraksionalisasi), akan memungkinkan aset reksadana untuk diperdagangkan dengan lebih murah dan lebih transparan. Bahkan cakupan investor untuk membeli ke dalam berbagai aset menjadi lebih luas,” kata sejumlah sumber dilansir dari Reuters, Jumat (24/11/2023).

Nilai Pasar Tokenisasi Diprediksi Mencapai US$10 Triliun

Tokenisasi reksadana adalah bagian dari tokenisasi real asset. Berkat teknologi blockchain, nilai konversi wujud aset ini diproyeksikan bisa mencapai US$10 triliun pada tahun 2030, menurut analisis Roland Berger.

Sementara itu menurut MarketsandMarkets, memberikan proyeksi yang lebih konservatif namun masih signifikan. Mereka memperkirakan ukuran pasar tokenisasi real asset secara global sebesar US$2,3 miliar pada tahun 2021, dan diperkirakan akan mencapai US$5,6 miliar pada akhir tahun 2026. Pertumbuhan ini diharapkan terjadi dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 19,0 persen selama periode perkiraan.

Peluang Pendek dan Tantangan di Masa Depan

Binance sebagai crypto exchange terbesar di dunia masih menjadi kunci penting bagi peningkatan apresiasi terhadap kripto-kripto baru dan terbilang unik. Kripto TOKEN dari TokenFi yang memilih fokus di tokenisasi mungkin menjadi tren sendiri di masa depan, selaras dengan semakin besarnya adopsi teknologi blockchain di sistem keuangan tradisional. Menanti TOKEN masuk ke spot market di Binance juga skenario yang menarik untuk terus diikuti.

Namun tantangan terbesarnya adalah akan semakin banyak pemain di sektor tokenisasi ini, jika pasar semakin mengarah positif. Startup blockchain yang terlalu biasa-biasa saja dengan sangat mudah terlempar jika ada perusahaan swasta lain yang bermain di kolam serupa namun bukan dari dunia native blockchain. Ini akan memberikan alasan bagi BlackRock untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan yang lebih fokus pada tokenisasi real asset seperti saham dan reksadana, bukan sekadar di sektor sempit kripto. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait