Spot Bitcoin ETF Dinanti, Kevin O’Leary: Masih 18 Bulan Lagi

Spot Bitcoin ETF memang dinanti lahir oleh pecinta kripto global, tetapi Kevin O’Leary mewanti-wanti seraya memprediksi, justru perlu waktu 18 bulan lagi. Ini berseberangan dengan pendapat pelaku pasar lainnya, bahwa ETF itu akan disetujui paling cepat pada Januari 2024.

Kevin O’Leary, pengusaha ternama asal AS, yang juga pemandu acara reality show ternama “Shark Tank”, berpendapat bahwa produk investasi Spot Bitcoin ETF masih lama lahir. Dia memprediksi bahwa kendaraan investasi melalui bursa efek itu akan datang dalam 18 bulan.

Prediksi itu bersandar pada masa jabatan dan “sikap keras dan agresif” SEC pimpinan Gary Gensler selama ini terhadap industri kripto.

Dalam wawancara eksklusif dengan media kripto Benzinga, Senin (13/11/2024) lalu, Kevin O’Leary menekankan perlunya kejelasan regulasi dan patuhnya para para pelaku pasar kepada aturan SEC, sebelum antusiasme terkait Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin benar-benar dapat dimulai.

O’Leary mengungkapkan bahwa sovereign wealth funds dan investor institusional siap memasuki pasar Bitcoin. Namun, dia memperingatkan agar tidak terlalu bersemangat secara prematur, dengan merujuk pada kebutuhan mendesak akan adanya kepastian regulasi yang lebih besar.

Dia juga memprediksi, bahwa Spot Bitcoin ETF akan lahir lebih dari satu setengah tahun lagi, karena Gensler masih akan menjabat untuk 18 bulan lagi.

Berbicara di acara “Benzinga Fintech Deal Day & Awards” itu, O’Leary menegaskan bahwa Spot Bitcoin ETF hanya dapat terwujud ketika ada bursa kripto yang sepenuhnya patuh terhadap aturan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat.

“Tidak akan ada Spot ETF Bitcoin sampai ada bursa kripto yang patuh penuh kepada SEC,” kata O’Leary.

Dia mencontohkan perusahaan crypto exchange (bursa kripto) Coinbase adalah yang cukup patuh terhadap peraturan. Namun, O’Leary berpendapat bahwa Coinbase saat ini terlibat dalam masalah hukum, yang lebih mempersulit prospek peluncuran Spot ETF Bitcoin.

Coinbase adalah salah satu perusahaan pilihan BlackRock sebagai kustodian. BlackRock sendiri berencana meluncurkan ETF bernilai Bitcoin Spot itu setelah mengajukan proposal kepada SEC pada beberapa pekan lalu.

O’Leary menekankan pentingnya memiliki bursa kripto yang transparan dan patuh untuk memvalidasi penetapan harga pasar spot setiap hari untuk potensi Spot Bitcoin ETF. Dia menekankan bahwa kemajuan menuju Spot Bitcoin ETF bergantung pada penyelesaian masalah ini, merujuk pada gagasan bahwa Ketua SEC, Gary Gensler, mungkin tidak sefleksibel seperti yang beberapa orang duga.

O’Leary memproyeksikan bahwa persetujuan untuk Spot Bitcoin ETF bisa memakan waktu lebih dari setahun setengah, yang bersandar pada masa masa jabatan yang diharapkan dari Gensler selama 18 bulan lagi.

Harga Bitcoin Bisa Melonjak

Namun, O’Leary juga memberikan optimisme. Ketika persetujuan regulasi akhirnya tiba, dia memprediksi lonjakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Bitcoin.

Menanggapi pertanyaan tentang pembicaraan pribadi dengan investor institusional dan organisasi besar, O’Leary mengungkapkan bahwa “semua dari mereka” siap untuk berinvestasi secara eksklusif di Bitcoin.

“Mereka tidak tertarik pada narasi 10.000 token. Bitcoin terbukti cukup likuid, terbukti sebagai storage of wealth, karena kebanyakan orang menganggapnya sebagai komoditas,” tegas O’Leary.

Dia menekankan bahwa investor institusional menginginkan banyak pelaku industri yang lebih patuh terhadap SEC dan harus menghadapi tantangan dalam mengelola aset yang diperdagangkan tanpa henti.

Terkait dengan kepatuhan terhadap regulasi, O’Leary menyatakan bahwa dia tidak peduli apakah Bitcoin diklasifikasikan sebagai komoditas atau tidak, selama sesuai dengan standar SEC.

Sifat perdagangan Bitcoin yang berkelanjutan dan tidak berhenti memberikan hambatan tambahan bagi pembeli institusional. Biasanya, investor ini membatasi eksposur mereka ke kelas aset tunggal hingga 5 persen.

O’Leary menggambarkan tantangan yang dihadapi, mencatat bahwa, berbeda dengan saham, pasar kripto tidak pernah tutup karena beroperasi 24 jam penuh dan 7 hari tanpa henti.

“Jika Bitcoin melonjak 20 persen dan sebuah institusi sudah memiliki eksposur investasi sebesar 5 persen, institusi tersebut harus menjual posisinya untuk tetap mematuhi mandatnya sendiri,” jelas O’Leary.

Apa Itu Spot Bitcoin ETF?

Spot Bitcoin ETF, yang juga dikenal sebagai Exchange-Traded Fund berbasis Bitcoin, adalah jenis investasi yang memungkinkan investor untuk berpartisipasi di pasar Bitcoin tanpa harus membeli dan menyimpan Bitcoin secara langsung. ETF ini melacak harga Bitcoin dan diperdagangkan di bursa efek tradisional, mirip dengan saham. Ini memberikan akses yang lebih mudah dan aman bagi investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka dengan aset kripto tanpa perlu menangani aspek teknis dari pembelian dan penyimpanan Bitcoin.

Keuntungan utama dari Spot Bitcoin ETF adalah kemudahannya dalam bertransaksi dan likuiditas yang tinggi. Investor dapat membeli dan menjual unit ETF di bursa efek, seperti berinvestasi dalam saham biasa, dan ini memberikan fleksibilitas serta akses yang lebih besar ke pasar Bitcoin. Selain itu, karena dikelola oleh profesional, ETF ini menawarkan tingkat keamanan dan kepatuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan membeli Bitcoin secara langsung. Spot Bitcoin ETF juga bisa menjadi pilihan bagi investor yang mencari paparan terhadap aset digital dalam portofolio investasi mereka yang lebih konvensional.

Bitcoin ETF Berjangka di AS

Sebelumnya ada Bitcoin Futures ETF pertama kali diluncurkan di Amerika Serikat pada Oktober 2021. ETF ini, yang dikenal sebagai ProShares Bitcoin Strategy ETF dengan kode ticker BITO, memulai perdagangannya di Bursa Efek New York (NYSE) pada tanggal 19 Oktober 2021.

Peluncuran Bitcoin Futures ETF ini menandai langkah signifikan dalam integrasi aset kripto ke dalam sistem keuangan tradisional, memberikan investor akses melalui mekanisme yang lebih teratur dan dikenal luas dibandingkan dengan perdagangan cryptocurrency langsung. ETF ini tidak berinvestasi langsung di Bitcoin, melainkan di kontrak berjangka Bitcoin dengan acuan perdagangan di CME, menawarkan cara alternatif bagi investor untuk mendapatkan paparan terhadap pergerakan harga Bitcoin.

Spot Bitcoin ETF Pertama di Dunia, di Kanada

Sedangkan Spot Bitcoin ETF pertama di dunia diluncurkan di Toronto Stock Exchange (TSX) di Kanada pada 18 Februari 2021. ETF ini, yang dikenal sebagai Purpose Bitcoin ETF, mendapat “kehormatan” menjadi ETF berbasis Bitcoin pertama yang memperdagangkan aset Bitcoin fisik (spot), bukan kontrak berjangka.

Peluncuran ETF ini merupakan tonggak sejarah karena menandai kali pertama sebuah produk investasi Bitcoin mendapatkan persetujuan dari regulator utama untuk diperdagangkan di bursa saham utama. Ini memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur langsung terhadap Bitcoin dengan cara yang lebih aman dan teratur, menarik minat yang signifikan dari kalangan investor tradisional dan institusi. Purpose Bitcoin ETF memberikan kesempatan bagi investor untuk berinvestasi di Bitcoin melalui akun investasi yang teratur tanpa harus menangani masalah penyimpanan dan keamanan yang terkait dengan kepemilikan langsung Bitcoin.

Namun demikian pasar ETF bukanlah yang terbesar di dunia, melainkan Amerika Serikat yang menyiratkan perdagangan Spot Bitcoin ETF di negeri Paman Sam itu kelak menggenjot harga BTC yang mungkin bersamaan dengan agenda Bitcoin Halving tahun 2024. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait