Lagi-lagi, perusahaan layanan pembayaran Square memborong Bitcoin. Dalam laporan keuangan kuartal empat 2020 yang diumumkan Selasa (23/02/2021), perusahaan tersebut melaporkan telah membeli 3.318 BTC dengan biaya total US$170 juta (Rp2,3 triliun).
Pembelian tersebut menyusul 4.709 yang dibeli pada Oktober 2020 silam dengan biaya US$50 juta sebagai aset bagi neraca keuangan Square.
Langkah kala itu, bersamaan dengan pemborongan BTC oleh MicroStrategy, diduga mendorong Tesla turut membeli Bitcoin senilai US$1,5 milyar. Harga BTC telah meningkat lima kali lipat selama empat bulan terakhir.
Dua pembelian BTC tersebut berarti Square telah mengalokasikan 5 persen cadangan kas ke dalam Bitcoin per 31 Desember 2020.
Beli Bitcoin Oktober Lalu, Posisi Cuan Square Lebih 500 Persen
Square meyakini aset kripto nomor wahid itu adalah instrumen pemberdayaan ekonomi, membuka jalan bagi individu berpartisipasi dalam sistem moneter global dan mengamankan masa depan ekonomi.
“Investasi ini termasuk komitmen Square terhadap Bitcoin, dan kami berencana mengkaji investasi di Bitcoin terhadap investasi lain secara periodik,” jelas laporan tersebut.
Dalam laporan keuangannya, Square melaporkan pendapatan terkait Bitcoin senilai US$4,57 milyar dari aplikasi Cash App pada tahun 2020, sembilan kali lebih besar dari pendapatan tahun 2019 dan untung senilai US$97 juta.
US$1,76 milyar pendapat tersebut bersumber dari kuartal keempat, peningkatan 1.000 persen dari kuartal keempat tahun lalu. Hal ini disebabkan harga Bitcoin melonjak dari US$10.500 menjadi US$28.600 pada kuartal tersebut.
Menurut Square, peningkatan pendapatan didorong oleh pembeli Bitcoin baru dan lama.
“Dalam kuartal keempat 2020, volume Bitcoin per pelanggan naik lebih dari 2,5 kali lipat dalam setahun, utamanya didorong oleh aktivitas pembelian dimana pelanggan lama terus membeli Bitcoin dan pelanggan baru membeli dalam jumlah lebih besar,” tulis Square.
Cash App adalah kompetitor Venmo, Zelle dan aplikasi lain pembayaran antar pengguna. Bedanya adalah Square memfasilitasi pelanggan untuk membeli saham dan Bitcoin, mirip Robinhood.
Layanan Cash App telah beroperasi sejak 2013, tetapi pembelian dan penjualan Bitcoin baru ada di tahun 2018, terlalu telah untuk bull run Desember 2017 tetapi lebih awal untuk bull run saat ini.
Cash App gratis digunakan untuk pelanggan. Model bisnisnya adalah menagih biaya transaksi kepada pedagang. Pengguna juga dikenakan biaya untuk mentransfer dana lebih cepat, atau melakukan pembayaran dengan kartu kredit alih-alih debit.
Pembelian Bitcoin dijalankan secara berbeda. Menurut situs Cash App, layanan itu mengenakan biaya jasa dan biaya tambahan berdasarkan volatilitas di bursa-bursa kripto AS.
Volatilitas tersebut adalah penyebab Square mengurangi pendapatan Bitcoin dari laba keseluruhan. Kendati demikian, keuntungan kecil tersebut yang dilakukan agar Square tidak rugi saat membeli Bitcoin, bernilai milyaran saat investor baru berbondong-bondong masuk pasar Bitcoin [decrypt.co/ed]