Stablecoin dan Tokenisasi Jadi Incaran Baru Deutsche Bank

Deutsche Bank mulai menunjukkan keseriusannya dalam menjajaki sektor kripto, khususnya stablecoin dan tokenisasi. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memanfaatkan potensi blockchain dalam mempercepat dan mengefisienkan sistem pembayaran global.

Transformasi Digital Deutsche Bank

Dalam wawancara yang dimuat Bloomberg pada Jumat, 6 Juni, Sabih Behzad — Head of Digital Assets and Currencies Transformation di Deutsche Bank — mengungkapkan bahwa bank terbesar di Jerman itu tengah mengevaluasi berbagai opsi dalam sektor stablecoin.

Stablecoin Buatan Konsorsium Bank AS Dikabarkan Segera Meluncur

Salah satu opsinya adalah dengan menerbitkan stablecoin. Selain itu, Deutsche Bank juga membuka kemungkinan untuk bergabung dalam konsorsium. Tak berhenti di situ, mereka juga tengah menimbang solusi tokenized deposit, yang dirancang khusus untuk mendukung sistem pembayaran digital.

“Kami melihat adanya momentum yang jelas dalam perkembangan stablecoin, didukung oleh regulasi yang mulai terbentuk, khususnya di AS. Bank memiliki banyak opsi untuk terlibat dalam industri stablecoin — mulai dari bertindak sebagai manajer cadangan, hingga menerbitkan stablecoin sendiri, baik secara mandiri maupun dalam konsorsium,” jelas Behzad

Stablecoin dan tokenisasi sendiri merupakan bentuk representasi digital dari uang yang berjalan di atas teknologi blockchain. Keduanya dirancang untuk membuat transaksi keuangan jadi lebih cepat, efisien, dan hemat biaya.

Mata uang kripto berbasis fiat biasanya dipatok pada dolar AS atau euro, menjadikannya lebih stabil. Sementara itu, tokenized deposit adalah token digital yang diterbitkan oleh bank teregulasi dan merepresentasikan klaim langsung atas simpanan di rekening bank.

Didukung Regulasi Global dan Kolaborasi Strategis

Langkah Deutsche Bank dalam mengadopsi stablecoin dan tokenisasi didukung oleh regulasi yang semakin matang. Uni Eropa telah menetapkan aturan baru, sementara di AS, RUU stablecoin masih terus dibahas di Kongres. Kondisi ini menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi lembaga keuangan untuk terjun ke dunia kripto.

Meskipun berbagai upaya pengembangan aset digital sudah berlangsung selama bertahun-tahun, penerapan dalam skala besar masih tergolong jarang. Namun, prospek tersebut kini mulai terasa lebih nyata dan menjanjikan.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, Deutsche Bank melalui anak usahanya, DWS Group, sejak akhir 2023 mempersiapkan peluncuran perusahaan baru bernama AllUnity yang berbasis di Frankfurt.

Anak Perusahaan Deutsche Bank Bakal Garap Stablecoin Euro

AllUnity adalah hasil kolaborasi strategis antara Deutsche Bank dengan Flow Traders dan juga Galaxy Digital Holdings, yang bertujuan menghadirkan mata uang kripto berbasis fiat bagi institusi keuangan dan pemain aset digital global.

Bangun Ekosistem Blockchain Lewat Layer-2

Komitmen Deutsche Bank dalam mengembangkan ekosistem blockchain tidak hanya sebatas pada stablecoin dan tokenisasi. Bank ini juga tengah mengembangkan solusi blockchain layer-2 berbasis Ethereum dengan memanfaatkan teknologi ZKsync.

Teknologi layer-2 tersebut memungkinkan peningkatan efisiensi transaksi secara signifikan, khususnya dari sisi kecepatan dan biaya yang lebih rendah dibandingkan solusi layer-1. Hal ini menjadi kunci agar blockchain bisa diadopsi secara luas dalam sistem keuangan modern.

Deutsche Bank dan Blockchain: Apa Langkah Besar Mereka?

Dengan berbagai inisiatif ini — mulai dari pengembangan stablecoin, tokenized deposit, hingga infrastruktur blockchain mutakhir — Deutsche Bank menunjukkan keseriusannya untuk tidak sekadar beradaptasi, tetapi juga menjadi pelopor dalam transformasi digital.

Langkah-langkah tersebut mempertegas bahwa masa depan sistem keuangan global akan semakin terintegrasi dengan teknologi yang lebih transparan, efisien, dan terdesentralisasi, membuka peluang baru dalam cara kita bertransaksi dan mengelola aset digital. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait