IKLAN

Stablecoin Indonesia Rupiah Token (IDRT) Diperkenalkan di Konferensi Pengembang Blockchain Terbesar di Korea Selatan

CEO Rupiah Token Indonesia Jeth Soetoyo memperkenalkan stablecoin Indonesia Rupiah Token (IDRT) di Upbit Developer Conference, sebuah konferensi pengembang teknologi blockchain terbesar di Seoul, Korea Selatan, 4 September 2019 lalu. Mantan Project Lead Officer di ConsenSys itu menyebutkan, bahwa IDRT sangat berpotensi untuk mengatasi hambatan perdagangan antara Korea Selatan dan Indonesia.

“Indonesia dan Korea Selatan memiliki sejarah hubungan perdagangan selama kurang lebih 46 tahun, dengan nilai perdagangan tahunan lebih dari US$15 miliar. Agar perdagangan antar kedua negara semakin mudah, cepat dan murah, maka diperlukan alternatif teknologi yang lebih baik, yakni blockchain, dengan stablecoin Indonesia Rupiah Token (IDRT) di dalamnya,” kata Jeth dalam paparan materinya.

Jeth menyebutkan, saat ini eksportir dan importir sangat bergantung pada sejumlah syarat dan kelengkapan perdagangan yang tergolong rumit, seperti Konsinyasi (consignment), Surat Kredit (Letter of Credit/LC), Uang Muka (Cash Advance) hingga Wesel Inkaso (Collection Draft) yang dapat memakan biaya cukup besar, lambat dan tergantung dengan layanan pihak ketiga.

BACA JUGA  Lima Tren Teknologi di 2022, Metaverse Hingga Kripto

Stablecoin secara umum, termasuk IDRT sendiri memainkan peran penting untuk menyediakan bentuk nilai yang stabil. Dalam hal ini IDRT masuk dalam kategori asset-backed stablecoin, di mana nilai IDRT dijamin oleh ketersediaan uang rupiah, satu banding satu. Artinya, jumlah unit IDRT setara jumlahnya dengan uang rupiah sungguhan yang dikelola sendiri oleh PT Rupiah Token Indonesia, serta diawasi oleh perusahaan auditor terkemuka.

“Teknologi blockchain mengizinkan siapapun untuk bertransaksi satu dengan yang lainnya secara global, kapanpun dan di manapun. Maka, seiring dengan semakin besarnya adopsi infrastruktur blockchain, stablecoin memainkan peran yang sangat penting sebagai jembatan antara fiat dan mata uang digital. Kami juga mendukung sejumlah pengembang untuk membuat dApp (decentralized app) dan menggunakan Indonesia Rupiah Token (IDRT) untuk mengatasi sejumlah masalah perdagangan internasional,” katanya.

Upbit Developer Conference dihadiri oleh lebih dari 1000 peserta dan banyak pemain penting dalam industri blockchain. Selain Rupiah Token Indonesia ada sejumlah partisipa lain, yakni Brave Software, Blockstream, Hedera Hashgraph, Borse Stuttgart, Mossland, SM Entertainment, Finhaven, Unchain dan Carry Protocol. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait