Stablecoin Siap Mengubah Cara Uang Bergerak, Kok Bisa?

Laporan kuartal ketiga (Q3) dari Artemis mengungkapkan bahwa stablecoin berada di titik puncak untuk mengganggu seluruh cara uang bergerak di dunia.

Tren yang meningkat terlihat dalam berbagai aspek, termasuk valuta asing atau forex (FX), remitansi, pembayaran lintas negara dan transaksi antar individu (P2P). Hal ini menandakan bahwa peran stablecoin dalam ekonomi global semakin signifikan dan berpotensi merombak sistem keuangan tradisional.

Stablecoin Mulai Mengganggu Pasar Forex 

Stablecoin, terutama dalam perdagangan mata uang, menunjukkan perubahan besar. Data dari Circle mengenai EURC (Euro Coin) menunjukkan peningkatan volume pada bursa terdesentralisasi (DEX).

Volume ini tidak hanya meningkat, tetapi mulai menunjukkan infleksi yang signifikan, di mana perdagangan mata uang menggunakan stablecoin dapat mengganggu peran mata uang fiat di bursa forex tradisional.

Pertumbuhan Cepat Remitansi dari AS ke Meksiko

Salah satu koridor remitansi terbesar di dunia, yaitu antara AS dan Meksiko, mencatatkan nilai tahunan sebesar US$1,2 miliar.

uang stablecoin

Angka ini terus bertumbuh dengan cepat, memperlihatkan bagaimana stablecoin seperti USDT atau USDC mulai mengambil peran penting dalam transaksi lintas negara, khususnya dalam pengiriman uang ke negara-negara berkembang yang mengandalkan remitansi sebagai sumber utama pemasukan.

Hal ini memberikan solusi biaya rendah dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan layanan remitansi tradisional.

Volume P2P di EMEA Melampaui Amerika

Volume transaksi P2P di kawasan EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika) yang menggunakan Tether (USDT) kini telah melampaui Amerika. Data menunjukkan adanya potensi besar bagi kawasan ini untuk mengejar Asia, yang saat ini masih memimpin dalam hal volume transaksi P2P menggunakan stablecoin.

Ini menegaskan bahwa stablecoin bukan hanya alat untuk transaksi spekulatif, tetapi juga menjadi alat pembayaran sehari-hari bagi banyak orang di berbagai belahan dunia.

Pertumbuhan Stablecoin di Bursa Kripto

Bursa kripto seperti Binance dan OKX terus memegang jumlah stablecoin terbesar di dunia. Dengan semakin banyaknya stablecoin yang disimpan di platform-platform ini, bursa kripto kini mulai berfungsi layaknya bank global.

Mereka menawarkan penyimpanan aman serta kemampuan untuk mengirim, menerima, dan menukarkan stablecoin dalam skala global, jauh lebih cepat dan murah dibandingkan bank tradisional.

Opsi Penyimpanan Mandiri dan Penggunaan Kartu Kredit yang Meningkat

Penggunaan opsi penyimpanan mandiri (self-custody) juga terus bertumbuh, memberikan kontrol lebih kepada pengguna atas aset kripto mereka. Sementara itu, penggunaan kartu kredit yang terhubung dengan stablecoin melalui platform seperti Gnosispay dan Monerium juga mengalami peningkatan yang signifikan.

stablecoin uang

Ini memungkinkan stablecoin digunakan dalam transaksi sehari-hari, mirip dengan uang fiat yang disimpan di rekening bank tradisional.

Lonjakan Alamat dengan Saldo Stablecoin Lebih dari US$10.000

Laporan Artemis juga mencatat adanya peningkatan jumlah alamat dompet yang memiliki saldo stablecoin lebih dari US$10.000.

Ini menunjukkan bahwa baik individu maupun institusi besar mulai mempercayai dan menyimpan nilai yang lebih besar dalam bentuk stablecoin, menguatkan peran stablecoin sebagai aset digital yang aman dan stabil dalam menghadapi volatilitas pasar kripto.

Dampak Masa Depan Stablecoin terhadap Kripto dan Sektor Lain

Dengan pertumbuhan dan adopsi stablecoin yang begitu pesat, dampaknya terhadap masa depan kripto dan sektor lain dalam kehidupan manusia akan sangat besar.

Stablecoin dapat berfungsi sebagai jembatan antara kripto dan ekonomi tradisional, mempercepat adopsi kripto dalam kehidupan sehari-hari, dari belanja online hingga pembayaran tagihan.

Selain itu, dengan kemampuan stablecoin untuk digunakan dalam remitansi, perdagangan dan bahkan investasi, keuangan global akan menjadi lebih inklusif, transparan dan efisien. Hubungan stablecoin dengan sektor keuangan lainnya, seperti perbankan dan pembayaran, juga akan semakin erat, menciptakan ekosistem digital yang lebih terintegrasi.

Hal ini dapat memicu inovasi lebih lanjut dalam sistem pembayaran global serta menciptakan peluang baru di berbagai industri, seperti e-commerce, perbankan dan investasi. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait