IKLAN
Banner IUX

Stablecoin USDT Dipakai Venezuela untuk Perdagangan Minyak

Banner IUX

Aset kripto kini mulai menunjukkan fungsi sebenarnya, bukan sekadar instrumen investasi atau sarana trading semata. Stablecoin Tether (USDT) bahkan telah menjelma menjadi alat transaksi penting yang digunakan dalam perdagangan internasional.

Di Venezuela, negara yang tengah menghadapi sanksi internasional, USDT mulai dipakai untuk transaksi minyak. Langkah ini menegaskan pergeseran dalam penggunaan aset digital, dari sekadar spekulatif menjadi instrumen keuangan strategis di level negara.

USDT Jadi Solusi Venezuela untuk Hindari Sanksi

Dalam program Román Lozinski pada Rabu (03/09/2025), Asdrubal Oliveros, ekonom lokal, menyinggung topik ini. Ia mengungkapkan bahwa situasi di Venezuela membuat penggunaan stablecoin di negara tersebut menjadi lebih luas, bahkan mungkin bisa masuk ke manajemen kas korporasi di Venezuela.

“Dunia korporasi lebih konservatif; prosesnya lebih terstandarisasi. Namun, ada satu faktor yang mengubah dinamika ini dalam beberapa bulan terakhir: Venezuela, karena cara penjualan minyaknya saat ini, mulai menerima pembayaran dalam USDT atau aset serupa,” jelasnya.

Inilah Penentu Nasib Stablecoin Berikutnya

Oliveros juga menekankan bahwa dalam skema baru ini, yang menghindari penggunaan dolar AS, pemerintah langsung menjual USDT sebagai pembayaran untuk layanan atau untuk menyediakan likuiditas dolar kepada perusahaan dengan imbalan mata uang fiat lokal.

BACA JUGA:  Kraken dan Circle Bikin Gebrakan Baru, Perkuat Layanan Stablecoin

Sumber lain dalam laporan Reuters menyebutkan bahwa penjualan stablecoin dilakukan melalui bank negara kepada sejumlah perusahaan terbatas. Perusahaan tersebut diduga menerima pembayaran yang ditransfer ke dompet digital yang telah disetujui sebelumnya.

Kripto Hadirkan Pembayaran Tanpa Batas

Penggunaan kripto untuk menghindari sanksi, termasuk dalam transaksi minyak, bukan lagi hal baru. Praktik serupa juga terlihat di negara lain. Misalnya, pada Maret lalu, Rusia dan China menggunakan kripto untuk transaksi minyak, karena bank-bank di Rusia dilarang melakukan transfer internasional.

Selain sebagai solusi mengatasi sanksi, kripto—terutama stablecoin—menawarkan efisiensi lebih tinggi. Transaksi dilakukan secara instan dan aman, sehingga memudahkan pengelolaan pembayaran lintas negara tanpa bergantung pada sistem perbankan tradisional.

Lawan Sanksi! Rusia Pakai Kripto dalam Transaksi Minyak

Contohnya, pada Oktober 2024, stablecoin berhasil mengamankan pengiriman 670.000 barel minyak mentah dari Timur Tengah senilai sekitar US$45 juta. Ini menunjukkan bahwa kripto tidak hanya cocok untuk pembayaran kecil, tetapi juga untuk transaksi besar dan kompleks.

BACA JUGA:  Cronos (CRO) Perlihatkan Rencana Tokenisasi di Roadmap Terbaru

Secara keseluruhan, adopsi kripto di perdagangan internasional membuktikan bahwa aset digital berperan lebih dari sekadar instrumen spekulatif. Potensinya sebagai alat pembayaran yang cepat dan efisien terus berkembang, membuka peluang baru untuk transaksi lintas batas. [dp]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait