Standard Chartered, bank asal Inggris, kembali menunjukkan optimisme terhadap harga Bitcoin (BTC), meskipun pasar kripto mengalami tekanan akibat aksi jual besar setelah peretasan Bybit dan aliran keluar Bitcoin ETF yang signifikan. Hal ini membuat harga BTC turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir, yaitu US$86.000, atau sekitar 20 persen dari All-Time-High (ATH) di US$108.000.
Prediksi Ambisius Standard Chartered
Dalam wawancara terbaru bersama CNBC pada 27 Februari 2025, Geoffrey Kendrick, kepala riset aset digital di Standard Chartered, memberikan prediksi harga Bitcoin yang berpotensi mencapai US$500.000 di akhir masa kepemimpinan Presiden Donald Trump.
“Potensi kenaikan jangka menengah, menurut saya, Bitcoin bisa naik hingga US$200.000 tahun ini dan mencapai US$500.000 sebelum Trump meninggalkan jabatannya,” jelasnya.
Faktor penting yang mendasari prediksi harga Bitcoin tersebut, menurut Kendrick, adalah partisipasi institusi keuangan tradisional dalam mendorong pertumbuhan ekosistem kripto secara keseluruhan.
Menurutnya, semakin besar adopsi Bitcoin oleh institusi, semakin kuat fundamental pasar, yang pada akhirnya dapat mengurangi volatilitas dan meningkatkan harga BTC dalam jangka panjang.
“Apa yang kita butuhkan dalam ekosistem kripto adalah pemain keuangan tradisional, seperti Standard Chartered, BlackRock, dan lainnya yang kini memiliki ETF untuk terlibat,” kata Kendrick.
Ia juga menyoroti bahwa aturan yang lebih jelas dan ketat akan berperan sangat penting dalam membentuk masa depan industri Bitcoin secara global.
Dengan regulasi kripto yang semakin transparan dan ketat, lebih banyak investor institusi besar akan masuk, yang berpotensi mengurangi risiko dan mendorong harga BTC untuk naik lebih tinggi.
“Seperti yang saya sebutkan, kita seharusnya mendapatkan kejelasan regulasi lebih lanjut sepanjang tahun ini, termasuk regulasi stablecoin. Kita juga akan melihat beberapa aturan KYC yang dapat membantu industri dan semakin melegitimasi ekosistem. Dengan demikian, lebih banyak bank AS akan terlibat,” tuturnya.
Deepseek AI Ramalkan Harga Bitcoin Tembus US$500.000
Optimisme terhadap lonjakan harga BTC tidak hanya datang dari Standard Chartered. Deepseek AI, kecerdasan buatan asal Tiongkok yang diklaim lebih canggih dari OpenAI, juga merilis prediksi serupa mengenai masa depan aset ini.
Menurut laporan sebelumnya, Deepseek AI memperkirakan bahwa Bitcoin memiliki potensi besar untuk mencapai US$500.000 pada tahun 2025 dalam skenario “Black Swan Case,” yang didasarkan pada faktor-faktor serupa dengan prediksi harga Bitcoin oleh Standard Chartered.
Dalam skenario ini, Deepseek AI mengidentifikasi beberapa faktor utama yang dapat mendorong harga Bitcoin, seperti pelemahan dolar AS akibat hiperinflasi serta adopsi oleh pemerintah AS sebagai cadangan nasional.
Meskipun terdengar ambisius, prediksi ini tidak sepenuhnya mustahil jika kondisi ekonomi global mengalami perubahan drastis dalam beberapa tahun ke depan. Dengan meningkatnya adopsi institusional dan kejelasan regulasi, harga Bitcoin berpotensi mengalami lonjakan yang signifikan.
Baik Standard Chartered maupun Deepseek AI menunjukkan optimisme tinggi terhadap masa depan Bitcoin. Namun, di tengah potensi kenaikan harga, investor tetap perlu berhati-hati terhadap volatilitas pasar kripto yang masih tinggi.
Apakah harga BTC benar-benar bisa mencapai US$500.000? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, perkembangan regulasi, tingkat adopsi institusional, dan kondisi ekonomi global akan menjadi faktor utama dalam perjalanan Bitcoin menuju level harga yang lebih tinggi. [dp]