Aset kripto Stellar (XLM) mencatat lonjakan tajam sebesar 28,92 persen dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini terjadi menyusul pengumuman penting terkait adopsi institusional atas platform tokenisasi aset dunia nyata (RWA) milik Stellar, serta meningkatnya ekspektasi terhadap pembaruan protokol jaringan yang akan datang.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, lonjakan harga XLM didorong oleh langkah Franklin Templeton, lembaga keuangan ternama, yang mentokenisasi surat utang negara AS senilai US$445 juta di atas jaringan Stellar.
Inisiatif tersebut dinilai sebagai validasi kuat atas kesiapan infrastruktur Stellar dalam mendukung aset keuangan teregulasi. Kegiatan ini menandai salah satu penggunaan teknologi blockchain terbesar oleh institusi keuangan besar dalam konteks RWA.
Sementara itu, pasar juga merespons secara positif rencana pembaruan besar jaringan Stellar melalui Protocol 23, yang dijadwalkan akan menjalani pemungutan suara mainnet pada 14 Agustus mendatang.
Pembaruan tersebut menghadirkan tiga fitur utama, yakni kemampuan kontrak pintar melalui Soroban, sistem pemrosesan transaksi paralel untuk meningkatkan kapasitas jaringan, serta penurunan biaya operasional bagi pengembang. Ketiganya dianggap penting untuk memperkuat posisi Stellar dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi.
Tekanan Jenuh Beli Ancam Kenaikan Stellar, Tapi Aktivitas GitHub Stabil
Meski mengalami lonjakan signifikan, sejumlah indikator teknikal mulai memberikan sinyal waspada terhadap kemungkinan koreksi harga.
Relative Strength Index (RSI) periode 7 pada XLM tercatat berada di level 92,64 per 12 Juli 2025, menandakan kondisi jenuh beli (overbought). Dalam situasi seperti ini, secara historis, harga sering mengalami pullback atau penyesuaian turun.
Secara teknikal, area resistance terdekat XLM berada di level Fibonacci Retracement 23,6 persen pada US$0,355.
Jika harga tidak mampu bertahan di atas ambang US$0,37, analis memperkirakan aksi ambil untung dapat mendorong harga turun ke area support berikutnya di kisaran US$0,32. Sebaliknya, jika level US$0,37 berhasil dipertahankan, proyeksi kenaikan lanjutan menempatkan XLM pada kisaran US$0,45 hingga US$0,50.
Stellar saat ini juga tercatat sebagai salah satu proyek paling aktif dalam pengembangan teknologi tokenisasi RWA. Menurut data aktivitas pengembangan dari GitHub, Stellar menempati peringkat ketiga dengan rata-rata 144,57 aktivitas pengembangan per bulan, di bawah Chainlink dan Avalanche.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tim pengembang terus mendorong inovasi, meskipun Stellar harus bersaing ketat dengan proyek blockchain lain seperti Ethereum dan Solana dalam sektor DeFi dan sistem pembayaran.
Tekanan Kompetisi dan Kaitan dengan XRP Menambah Risiko
Meski mendapatkan momentum positif, Stellar tetap menghadapi tantangan eksternal. Persaingan dengan blockchain besar seperti Ethereum dan Solana dalam hal adopsi institusional dan DeFi semakin ketat.
Selain itu, Stellar memiliki korelasi historis yang erat dengan pergerakan harga XRP, aset kripto milik Ripple. Dalam beberapa siklus pasar sebelumnya, kedua aset ini kerap bergerak seiring.
Kaitan ini menciptakan potensi risiko tambahan, terutama jika isu hukum yang masih membayangi Ripple kembali mencuat. Jika XRP mengalami tekanan akibat perkembangan hukum, hal tersebut dapat berdampak langsung terhadap pergerakan harga XLM. [st]