Stripe Luncurkan Stablecoin, Pasar Kripto Makin Bergairah

Di tengah meningkatnya adopsi kripto, Stripe kembali mencuri perhatian dengan sebuah langkah strategis: meluncurkan uji coba untuk produk stablecoin terbaru mereka. Inisiatif ini bukan hanya menandai ekspansinya, tapi juga menjadi momen penting bagi perkembangan mata uang kripto berbasis fiat yang tengah mengalami pertumbuhan pesat.

Peluncuran Stablecoin Stripe Didukung Akuisisi Bridge

Langkah ini diperkuat dengan akuisisi Bridge, sebuah jaringan pembayaran yang didirikan oleh dua mantan eksekutif Coinbase. Berbekal akuisisi ini, mereka kini memiliki akses ke infrastruktur kelas dunia yang mampu menyaingi sistem transfer internasional seperti SWIFT.

Pengumuman ini disampaikan oleh Jennifer Lee, Manajer Produk di Stripe, melalui X. Ia mengungkapkan bahwa stablecoin baru ini akan ditenagai oleh teknologi Bridge dan kini telah memasuki tahap pengujian.

“Stripe sedang membangun produk stablecoin baru yang didukung oleh infrastruktur Bridge, dan kami siap memulai tahap pengujian!” tulis Lee, Jumat (25/04/2025).

CEO Stripe, Patrick Collison, turut mengonfirmasi kabar ini dan menyatakan bahwa mata uang digital yang tengah mereka kembangkan merupakan bagian dari visi jangka panjang perusahaan.

“Kami sudah ingin membangun produk ini sejak sekitar satu dekade lalu, dan sekarang akhirnya terwujud,” ungkap Collison, Jumat (25/04/2025).

Dengan fondasi yang kuat dan momentum pasar yang mendukung dan semakin kompetitif, Stripe tampaknya siap memainkan peran penting dalam digitalisasi ekonomi global melalui mata uang kripto berbasis fiat.

Mitsubishi Siap Terbitkan Stablecoin, Pasar Makin Kompetitif

Rekam Jejak Stripe di Industri Kripto 

Stripe bukanlah pemain baru dalam dunia kripto. Pada tahun 2014, mereka menjadi pemroses pembayaran besar pertama yang mengintegrasikan Bitcoin. Namun, dukungan tersebut dihentikan karena tingginya biaya dan lamanya waktu transaksi.

Sejak 2021, Stripe kembali membentuk tim kriptonya sebagai bagian dari strategi untuk terjun kembali ke industri ini. Peluncuran produk stablecoin yang saat ini tengah diuji merupakan kelanjutan dari strategi tersebut.

Adopsi mata uang kripto berbasis fiat memang tengah mengalami lonjakan. PayPal, misalnya, telah lebih dulu memperkenalkan PYUSD. Bahkan, laporan sebelumnya memperlihatkan bahwa volume transaksi stablecoin telah melampaui Visa, salah satu perusahaan pembayaran terbesar di dunia.

Fenomena ini mencerminkan pergeseran dalam preferensi pasar terhadap instrumen pembayaran yang lebih efisien. Terlebih lagi, dengan dukungan infrastruktur canggih yang ditawarkan Bridge, potensi stablecoin Stripe untuk menjadi alternatif sistem konvensional semakin nyata.

Regulasi dan Momentum Pasar Jadi Angin Segar

Dari sisi regulasi, kemajuan juga terlihat jelas. Kongres Amerika Serikat tengah menggodok kerangka hukum yang lebih jelas untuk mata uang digital, memberikan kepastian hukum yang dibutuhkan oleh perusahaan teknologi seperti Stripe dan PayPal. 

Perpaduan antara dukungan regulasi dan kemajuan teknologi ini menjadi katalis yang mendorong lahirnya produk-produk baru di sektor stablecoin. Dengan peluncuran produk baru ini, Stripe secara tidak langsung menandai babak baru dalam pertumbuhan ekonomi digital. 

Kongres AS Ajukan STABLE Act, Regulasi Stablecoin Kian Jelas

Stablecoin, yang dulunya dianggap sekadar alternatif, kini tampil sebagai fondasi baru dalam sistem pembayaran internasional. Dan jika tren ini terus berlanjut, kita mungkin akan segera melihat dunia keuangan di mana transaksi lintas negara menjadi semudah mengirim pesan instan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait