Suku Bunga The Fed Berpotensi Masih Menanjak, Bagaimana Nasib BTC?

The Fed dikabarkan tengah mempertimbangkan kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun, yang memunculkan kekhawatiran akan dampak potensialnya pada nasib BTC dan pasar cryptocurrency secara umum.

Kabar tersebut datang di tengah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang diadakan pada 11 Oktober, di mana data inflasi memberi sinyal peringatan bagi aset berisiko, termasuk BTC.

Coingape melansir, bahwa kendati ada beberapa pendapat yang berseberangan, semua anggota dengan bulat sepakat tentang kebutuhan kritis untuk menjaga suku bunga tinggi hingga bukti substansial memastikan kembalinya inflasi ke tingkat tahunan yang diinginkan sebesar 2 persen.

“Mayoritas peserta berpendapat bahwa satu kenaikan lagi dalam target federal funds rate pada pertemuan di masa depan kemungkinan akan sesuai, sementara beberapa berpendapat bahwa kemungkinan tidak akan ada kenaikan lebih lanjut yang diperlukan,” demikian media crypto mengutip ringkasan pertemuan kebijakan dari bulan September.

Pengetatan moneter via kenaikan suku bunga lebih lanjut bisa menimbulkan tekanan tidak hanya pada saham tetapi juga pada nasib pasar cryptocurrency seperti BTC.

Saat ini, BTC dan pasar cryptocurrency umumnya mengalami tekanan penjualan, harga Bitcoin turun di bawah US$27.000, saat ini diperdagangkan seharga US$26.828 dengan kapitalisasi pasar sebesar US$523 miliar.

Platform analitik on-chain terkenal, Santiment telah menyarankan bahwa peningkatan jumlah kontrak Bitcoin futures dan opsi yang belum diselesaikan mungkin berkontribusi pada performa pasar cryptocurrency yang relatif lesu pada bulan Oktober.

Secara historis, ketika open interest Bitcoin melebihi US$7 miliar, itu sering mengindikasikan keserakahan investor. Saat ini, tingkat open interest berada di US$6,19 miliar.

Analis cryptocurrency, Altcoin Sherpa, telah menarik paralel antara keadaan saat ini Bitcoin dan periode volatilitas signifikan pada tahun 2019, yang ditandai oleh fluktuasi di atas dan di bawah 200-day EMA, bersamaan dengan lonjakan harga sporadis.

Altcoin Sherpa mengantisipasi kemungkinan waktu yang menarik pada tahun 2024-2025, sambil menyarankan investor untuk bertahan hingga saat itu.

Seperti diketahui, masa depan pasar cryptocurrency sangat terkait dengan data makroekonomi, dan semua mata tertuju pada rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja AS yang dijadwalkan pada hari Kamis.

Data ini akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai tindakan mendatang Federal Reserve dan implikasinya bagi Bitcoin dan cryptocurrency. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait