Kinerja pasar kripto pada tahun 2018 memang suram, tetapi sebuah laporan dari YouGov, perusahaan analisis data pasar internasional, menemukan 93 persen masyarakat Inggris pernah mendengar tentang Bitcoin (BTC), Ethereum World News melansir, Minggu (11/11). Hal ini terjadi meskipun Bitcoin terbilang muda karena baru 10 tahun berlalu sejak Satoshi Nakamoto merilis paper-nya.
Tingginya persentase tersebut belum bisa menjadi alasan bagi pengiat kripto untuk berbahagia, sebab riset lebih lanjut oleh YouGov terhadap hasil survei, mengungkap hanya 4 persen responden survei berkata mereka memahami Bitcoin “sangat baik,” merujuk kepada kebutuhan ilmu teknis yang menjadi syarat untuk memahami teknologi dan industri kripto. Selanjutnya, 23 persen mengatakan mereka memahami teknologi Bitcoin “cukup baik,” di mana pria milennial Inggris adalah kelompok demografik dominan yang mengutarakan pengetahuan kripto mereka di tingkat ini.
Data tersebut menunjukkan 27 persen responden mengaku memahami Bitcoin di tingkat yang berbeda-beda, tetapi menurut data YouGov, hanya 4 persen dari jumlah responden tersebut yang benar-benar membeli uang kripto. Menariknya, mirip dengan statistik tentang pengetahuan kripto, 9 persen kelompok berusia 18-24 tahun sudah membeli aset digital Bitcoin, sementara hanya 1 persen kelompok senior yang membeli BTC.
“Kendati persentase-persentase tersebut terdengar rendah, sejumlah 21 persen rakyat Inggris mengklaim pada akhirnya uang kripto akan dipakai secara umum seperti uang fiat atau kartu debit/kredit. Lebih mengejutkan lagi, proporsi yang hampir seimbang antara wanita dan pria (19 persen dan 22 persen) percaya kripto akan naik daun dan menjadi terkenal, walaupun masih ada kesenjangan gender dalam hal kepemilikan Bitcoin,” tulis YouGov.
Statistik ini mungkin diam-diam menyiratkan sentimen bahwa aset kripto dalam kondisinya saat ini belum siap untuk diadopsi secara massal, atau masih butuh bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun sebelum kripto bisa berhasil pada skala yang signifikan.
34 persen responden YouGov menjawab, mereka belum pasti soal masa depan kelas aset baru tersebut. Hal ini menunjukkan kripto masih punya banyak hal yang harus dikerjakan demi memenuhi ekspektasi dan animo masyarakat, walau profesional industri keuangan tradisional, seperti mantan kepala Federal Reserve Janet Yellen dan J.P Morgan Jamie Dimon menentang teknologi dan kelas aset kripto.
Survei YouGov dan laporan susulannya, yang tidak bearish seperti terlihat pada awalnya, diumumkan di tengah diskusi tentang masa depan regulasi aset kripto oleh pemerintah Inggris.
Seperti dilansir Ethereum World News pada Oktober, sebuah laporan dari kanal berita lokal The Telegraph mensinyalir beberapa regulator telah membuat rencana demi membujuk Financial Conduct Authority (FCA) Inggris untuk menghukum aktivitas ilegal di industri kripto.
Berita ini menyusul pengumuman publik FCA yang mengejutkan, di mana badan pemerintah tersebut mengungkap pihaknya akan menerapkan beragam langkah regulasi mengenai industri kripto. Aturan yang digodok FCA termasuk menerbitkan panduan tentang batas-batas status aset kripto, konsultasi untuk menentukan metode regulasi derivatif berbasis kripto dan menerapkan pencegahan pencucian uang oleh teknologi desentralistik. [ed]