Bursa kripto OKEx mengumumkan rencana membangun sebuah bursa terdesentralisasi (DEX) di atas blockchainnya sendiri. Perusahaan berbasis di Malta tersebut mengatakan, tim operasionalnya telah mengembangkan blockchain bernama OKChain.
OKEx adalah bursa terbesar kedelapan di dunia berdasarkan volume perdagangan harian. Rata-rata dalam sehari, volumenya mencapai US$615 juta. OKChain akan menjadi teknologi dasar bagi bursa terdesentralisasi OKDex. OKChain disebut sudah berada di tahap final pengembangan dan jaringan ujicoba akan diluncurkan pada Juni 2019.
Disebutkan adanya OKB sebagai native token jaringan OKChain yang bisa digunakan untuk menyelesaikan biaya transaksi atau di aplikasi desentralistik yang dikembangkan di atas OKChain.
OKB diluncurkan pertama kali pada 22 Maret 2018 dan saat ini bisa digunakan dalam ekosistem global OKEx, termasuk perdagangan OKB, pemilihan suara untuk listing, OKNodes dan sejumlah fitur lainnya.
Dengan OKB, pengguna dapat melakukan pemilihan suara untuk memilih kandidat simpul super (super node). OKB juga akan digunakan untuk proses pra-penjualan token, dan proyek kripto wajib membayar jasa simpul super menggunakan OKB.
Saat ini ada 700 juta OKB yang disimpan, 300 juta akan diberikan kepada pengguna OKEx melalui loyalty program, sementara sisanya dipegang oleh OK Blockchain Foundation dan tim operasional.
OKB juga dapat dipakai pada platform token sale OKEx bernama OK Jumpstart. OKEx meyakini model initial exchange offering (IEO) adalah metode ideal untuk mendapatkan pendanaan bagi proyek-proyek kripto yang bermutu.
Tampaknya bursa terdesentralisasi dan IEO adalah tren terbaru bagi bursa kripto. Binance, bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume, juga meluncurkan DEX di atas jaringan blockchain buatannya sendiri serta membuka Binance Launchpad.
Binance membuka ujicoba publik bagi DEX besutannya bulan lalu, dimana pengguna dapat membuat dompet dan berinteraksi dengan antarmuka DEX tersebut. Juga bulan lalu, Binance menggelar kompetisi trading dengan total hadiah US$100 ribu dalam bentuk token Binance Coin (BNB) demi menggenjot jumlah pengguna yang mengujicoba Binance DEX.
Bursa kripto Huobi yang berbasis di Singapura mengambil langkah serupa. Bahkan, pada Juni lalu, Huobi akan berubah menjadi bursa terdesentralisasi sepenuhnya. Saat itu, Huobi menawarkan pendanaan bagi pengembang yang bersedia membantu menciptakan protokol blockchain open-source yang akan menjadi landasan platform Huobi DEX. [coindesk.com/ed]