Swedia Kembalikan Rp18,72 Milyar Bitcoin ke Pengedar Narkoba

Terdengar aneh, tetapi pemerintah Swedia memang dikabarkan telah mengembalikan Bitcoin senilai US$1,3 juta, atau sekitar Rp18,72 milyar kepada pengedar narkoba yang sedang berada di balik jeruji.

Pemerintah Swedia Kembalikan Bitcoin Sitaan

Berdasarkan laporan dari Decrypt, Jumat (20/8/2021), pengedar tersebut ditangkap karena mengumpulkan dana dalam penjualan online ilegal.

Diketahui, pasca penangkapan, Otoritas Penegakan Swedia mulai melelang 36 Bitcoin yang telah dikumpulkan pada saat itu.

Namun, nilai mata uang kripto yang disita sejak itu telah meningkat ke titik di mana hanya 3 Bitcoin saja yang dilelang. Itu dilakukan agar sesuai dengan nilai fiat dari Bitcoin yang disita pada saat penjualan ilegal.

Dan 33 Bitcoin sisanya, yang saat ini bernilai sekitar Rp18,72 milyar, telah dikembalikan ke pemilik aslinya, sang pengedar.

“Sangat disayangkan dalam banyak hal. Ini telah menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat saya perkirakan saat itu,” ujar Jaksa Tove Kullberg kepada radio Swedia.

BACA JUGA  Bitcoin dan Token AI Dominasi Kripto 2025, Apa Selanjutnya?

Tove juga mengatakan bahwa ada pelajaran yang bisa dipetik sehubungan dengan kejahatan terkait kripto di masa depan.

Pelajarannya adalah, perlunya untuk menjaga nilai Bitcoin, bahwa keuntungan dari kejahatan harus 36 Bitcoin, terlepas dari nilai Bitcoin saat itu. Sehingga, tidak akan ada lagi pengembalian semacam ini di kemudian hari.

Sang jaksa pun percaya, ini hanyalah awal dari serangkaian kejahatan terkait kripto di masa depan.

“Saya pikir kita mungkin harus berinvestasi dalam pendidikan internal di otoritas penuntutan, karena kripto akan menjadi faktor yang akan kita hadapi jauh lebih besar daripada saat ini,” ujar Tove.

Regulasi Kripto 

Kabarnya, Bitcoin dan kripto lainnya akan segera berada di bawah pengawasan regulasi di Swedia.

Pada bulan Juni tahun ini, gubernur bank sentral Swedia, Stefan Ingves, menyarankan bahwa tidak mungkin kripto akan lolos dari regulasi selamanya.

BACA JUGA  Bank Sentral Akan Pakai Alat Ini untuk Lacak dan Awasi Transaksi Bitcoin

“Ketika sesuatu menjadi cukup besar, hal-hal seperti kepentingan konsumen dan pencucian uang ikut bermain. Jadi ada alasan bagus untuk percaya bahwa regulasi akan terjadi,” ujar Ingves.

Memang, regulasi yang kuat akan mampu meminimalisir penggunaan kripto dalam aksi kriminal.

Selain itu, dengan adanya peraturan yang jelas dan kuat, investor baru akan berpotensi bertambah karena tidak dilanda kekhawatiran lagi. Semua mengarah ke masa depan yang lebih baik. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait