SWIFT India bermitra dengan MonetaGo mempelajari distributed ledger technology (DLT) demi kebutuhan pengiriman uang. Kedua perusahaan direncanakan akan menggandeng sejumlah bank lain di India agar bisa menggunakan teknologi itu.
MonetaGO yang didirikan di New York pada tahun 2014 memang fokus pada pembuatan produk teknologi bagi perusahaan keuangan. Pada tahun 2015 MonetaGO mendapatkan kucuran dana dari sejumlah investor, dan mengelola sebuah bursa kripto, di mana ada 28 uang fiat di dalamnya yang dipatok dengan harga Bitcoin.
Pada tahun 2017 MonetaGo menjalin kerjasama dengan Bank Sentral India dan sejumlah bank komersil di negara Asia Selatan itu.
“Keterlibatan SWIFT India dalam teknologi pengiriman uang bersama MonetaGO akan memberikan nilai tambah pada jaringan blockchain yang sekarang sudah ada bersama sejumlah bank lokal,” kata Kiran Shetty, CEO SWIFT India.
Pada awal November 2018 lalu Society For Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) memutuskan mulai memblokir akses terhadap transfer internasional bagi para anggota bank Iran, sebagai akibat berlakunya sanksi dari Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, 10 November menandakan hari pertama di mana langkah-langkah itu dilakukan untuk menendang institusi finansial tertentu dari sistem SWIFT. SWIFT adalah layanan yang memfasilitasi permintaan pembayaran lintas batas bagi lebih dari 200 negara.
Melalui pernyataan pada 7 November di sebuah acara di Paris, ketua eksekutif SWIFT Gottfried Liebbrandt menyesali langkah tersebut, tetapi menjelaskan hal itu perlu demi kepentingan kestabilan dan integritas sistem keuangan global.
Pemerintah India sendiri dikenal kurang ramah kripto dan sejumlah pegiat kripto di India mendesak pemerintah membuat aturan khusus soal itu. Pasalnya pihak pengadilan federal India memerintahkan sejumlah bank di India agar tidak melayani transaksi yang berhubungan dengan bursa kripto itu. Sejumlah startup bahkan ada yang hengkang ke negara lain yang lebih ramah.
Awal pekan ini ada warta yang agak cerah dari sana. Pemerintah India akhirnya mengumumkan telah membuat rancangan peraturan untuk sektor kripto di negara itu. Kalau tak aral melintang akan dikeluarkan sebelum tahun 2018 berakhir. Dilansir Quartz, sebuah kelompok khusus yang dibentuk oleh Kementerian Keuangan India merancang aturan itu, mulai soal norma dan panduan perdagangan hingga tata cara pendirian perusahaan terkait blockchain. [vins]