Swing Trading Kripto: Pengertian dan Cara Memaksimalkan Keuntungan!

Mau memaksimalkan keuntungan dari pergerakan harga kripto tanpa perlu berinvestasi panjang? Strategi swing trading bisa jadi cocok buat kamu! Yuk, simak penjelasan lengkap soal strateginya di bawah ini!

Apa Itu Swing Trading Kripto?

Ilustrasi swing trading. Foto: ig.com

Swing trading adalah strategi trading yang memanfaatkan pergerakan harga aset kripto dalam jangka waktu pendek hingga menengah, biasanya beberapa hari hingga beberapa minggu.

Penggunaan strategi ini bisa memberikan kamu potensi keuntungan dari kenaikan atau penurunan harga yang signifikan tanpa perlu menyimpan aset terlalu lama. Cocok dengan aset kripto yang harganya sering berfluktuasi dalam waktu singkat.

Namun, meski menawarkan potensi keuntungan yang lebih cepat dibandingkan investasi jangka panjang, swing trading juga punya risiko yang lebih tinggi karena sensitif terhadap pergerakan harga yang tidak terduga.

Indikator Swing Trading Terbaik

Dalam swing trading kripto, memahami indikator teknikal sangat penting untuk bisa menangkap peluang beli atau jual. Nah, ada beberapa indikator swing trading terbaik yang bisa kamu gunakan seperti berikut ini:

1. Moving Averages (MA)

Moving Averages (MA) adalah salah satu indikator dasar yang bisa membantu trader mengenali arah tren dengan menghitung rata-rata harga aset dalam periode tertentu. Ada dua jenis utama yang digunakan, yaitu Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA). 

SMA memberikan gambaran umum tren dari rata-rata harga dalam periode tertentu, sementara EMA lebih sensitif terhadap pergerakan terbaru karena memberi bobot lebih besar pada harga terkini. 

Dalam swing trading, persilangan antara MA jangka pendek dan jangka panjang sering digunakan sebagai sinyal masuk atau keluar dari pasar. Selain itu, MA juga berfungsi sebagai level support dan resistance dinamis yang dapat membantu kamu memprediksi titik balik harga.

2. Relative Strength Index (RSI) 

RSI adalah indikator yang mengukur kekuatan dan kecepatan perubahan harga dalam skala 0 hingga 100. Indikator ini berguna untuk mengenali kondisi atau oversold di pasar. 

Umumnya, jika RSI berada di atas 70, aset dianggap overbought dan berpotensi mengalami koreksi harga, sedangkan RSI di bawah 30 menunjukkan kondisi oversold yang bisa menjadi peluang pembalikan arah naik. 

Swing trader sering menggunakan RSI untuk mengonfirmasi potensi pembalikan tren atau menghindari masuk di posisi yang terlalu tinggi atau rendah. Divergence antara pergerakan harga dan RSI juga dapat memberi sinyal adanya perubahan arah yang tidak terlihat hanya dari grafik harga.

3. Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah indikator yang menunjukkan volatilitas pasar melalui tiga garis dengan garis tengah sebagai Simple Moving Average (SMA) dan dua garis luar yang bergerak sesuai volatilitas harga. 

Ketika volatilitas rendah, garis luar menyempit (squeeze), menandakan potensi pergerakan besar di masa depan. Jika harga mendekati garis atas, aset dianggap mendekati kondisi overbought, sedangkan jika harga mendekati garis bawah, aset dianggap oversold. 

Swing trader menggunakan Bollinger Bands untuk mengidentifikasi potensi breakout atau titik pembalikan arah harga, terutama saat harga menembus salah satu garis luar.

4. Fibonacci Retracement

Fibonacci Retracement digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance berdasarkan rasio Fibonacci, seperti 23,6 persen, 38,2 persen, 50 persen, dan 61,8 persen. Level ini sering menjadi titik di mana harga mengalami koreksi sebelum melanjutkan tren utama. 

Swing trader memanfaatkan Fibonacci Retracement untuk menentukan area potensial masuk atau keluar dari pasar, terutama saat level ini bertepatan dengan indikator teknikal lain. Selain itu, level ekstensi Fibonacci sering digunakan untuk menetapkan stop loss dan take profit yang lebih akurat.

Beberapa indikator swing trading di atas juga bisa kamu kombinasikan untuk mendapatkan analisis yang lebih akurat dan minim risiko. Namun, pastikan kamu mempelajarinya lebih lanjut sebelum mulai menggunakannya, ya.

Perbedaan Scalping dan Swing Trading 

Kalau kamu pernah mendengar istilah scalping, swing trading mungkin terdengar mirip. Namun, sebenarnya kedua strategi ini punya pendekatan yang berbeda, lho! Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Aspek Scalping Swing Trading
Time Frame Fokus pada perdagangan jangka sangat pendek, biasanya dalam hitungan menit atau jam. Memegang posisi selama beberapa hari hingga minggu untuk menangkap tren jangka menengah.
Frekuensi Perdagangan Melakukan banyak transaksi dalam sehari dengan target keuntungan kecil. Melakukan lebih sedikit transaksi, biasanya menahan posisi selama beberapa hari hingga minggu.
Tingkat Risiko Risiko overnight lebih rendah, tetapi memerlukan leverage tinggi dan eksekusi cepat. Memiliki risiko overnight yang lebih tinggi dan memerlukan perhitungan waktu masuk dan keluar yang cermat.
Tujuan Keuntungan Mengejar keuntungan kecil namun konsisten dari fluktuasi harga yang minor. Bertujuan menangkap pergerakan harga yang lebih besar dalam jangka menengah dengan potensi keuntungan lebih tinggi.

 

Cara Memaksimalkan Keuntungan dalam Swing Trade

Untuk memaksimalkan keuntungan dalam swing trading kripto, kamu perlu memahami strategi yang tepat dan mengikuti perkembangan pasar. Berikut beberapa langkah penting yang bisa membantu meningkatkan peluang suksesmu:

1. Pelajari Swing Trading Secara Mendalam

Memahami konsep dasar dan strategi swing trading adalah langkah awal yang penting. Pelajari cara membaca grafik harga, mengidentifikasi tren, dan menggunakan indikator teknikal seperti Moving Average atau Relative Strength Index (RSI).

Dengan memahami indikator ini, kamu bisa menentukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar.

2. Pilih Aset Kripto yang Tepat

Memilih aset yang sesuai juga sangat memengaruhi hasil swing trading. Fokus pada aset dengan kapitalisasi pasar besar seperti Bitcoin, Ethereum, atau altcoin popular lainnya yang memiliki riwayat pergerakan harga jelas. Aset ini cenderung memiliki likuiditas tinggi, memungkinkanmu untuk membeli dan menjual dengan mudah.

Hindari aset dengan volume rendah karena bisa menyebabkan kesulitan saat ingin menjual di momen yang tepat.

3. Gunakan Platform Bursa yang Aman dan Andal

Memilih platform bursa yang tepat sangat penting untuk kelancaran swing trading. Pilih exchange yang memiliki reputasi baik, menawarkan biaya transaksi kompetitif, dan memiliki fitur keamanan tinggi seperti autentikasi dua faktor (2FA).

Selain itu, pertimbangkan platform yang menyediakan alat analisis teknikal yang lengkap agar memudahkanmu dalam memantau pasar. Melakukan riset sebelum memilih bursa membantu mengurangi risiko kehilangan dana akibat keamanan yang lemah.

4. Timing Adalah Kunci

Kesuksesan swing trading sangat bergantung pada kemampuan kamu menentukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar. Gunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi area support dan resistance sebagai panduan menentukan titik beli dan jual.

Jangan terlalu lama menahan posisi jika tren mulai berubah, karena keterlambatan bisa mengurangi potensi keuntungan atau bahkan menyebabkan kamu mengalami kerugian. Lebih baik mengambil keuntungan lebih awal daripada kehilangan peluang karena terlalu optimis.

5. Ikuti Perkembangan Tren Pasar

Dunia kripto berkembang sangat cepat, sehingga kamu harus selalu mengikuti berita dan tren terbaru. Pantau perkembangan teknologi, regulasi, dan sentimen pasar yang bisa memengaruhi pergerakan harga. 

Mengikuti komunitas kripto atau forum diskusi bisa membantu kamu mendapatkan wawasan tambahan dan memperbarui strategi sesuai kondisi pasar terkini. 

Swing trading menawarkan peluang mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga dalam jangka menengah.

Dengan strategi yang tepat dan pemahaman mendalam, metode ini bisa menjadi pilihan trading yang menarik. Jika kamu mencari cara untuk mendapatkan profit tanpa harus selalu aktif di pasar, swing trading cocok banget buat dicoba. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait