IKLAN

Mengenal Lebih Dalam Istilah Sybil Attack dalam Airdrop Kripto

Dalam dunia kripto, terutama saat berburu airdrop, istilah Sybil attack mungkin sudah sering terdengar. Namun, tak semua paham betul makna di balik kata tersebut. 

Di balik euforia mendapatkan token, koin ataupun NFT gratis, ada fenomena manipulatif yang bisa merugikan pengguna lain dan bahkan proyek itu sendiri.

Mari kita kenali lebih dalam apa itu serangan Sybil, bagaimana mekanismenya, serta cara menghindarinya agar tetap bermain bersih dan aman saat mengikuti sebuah kampanye airdrop.

Apa Itu Sybil Attack dalam Airdrop Kripto?

Sybil attack dalam konteks airdrop merujuk pada tindakan seseorang yang menciptakan banyak identitas palsu—biasanya berupa wallet—untuk mengeksploitasi sistem distribusi hadiah. 

Tujuannya jelas: memaksimalkan jumlah reward yang bisa diperoleh dari satu program airdrop kripto, meski seharusnya hanya satu dompet yang berhak menerima bagian tersebut.

Istilah Sybil attack sendiri berasal dari buku berjudul Sybil karya Flora Rheta Schreiber (1973), yang mengisahkan wanita dengan 16 kepribadian. 

Analogi ini sangatlah tepat—dalam kripto, satu orang bertindak seolah-olah menjadi puluhan bahkan ratusan individu demi keuntungan pribadi.

Bagaimana Mekanisme Serangan Sybil?

Bayangkan seseorang menyamar menjadi 100 orang berbeda agar bisa menerima 100 bagian dari makanan gratis yang dibagikan satu kali per orang. Itulah esensi Sybil attack. 

BACA JUGA  7 Cara Menghindari Crypto Airdrop Scam

Penyerang menggunakan skrip otomatis, bot, VPN, bahkan akun media sosial palsu untuk menciptakan puluhan hingga ribuan wallet yang berbeda. 

Tak jarang mereka juga menyamarkan asal dana dan aktivitas antar dompet kripto untuk terlihat seperti individu yang berbeda-beda.

Beberapa taktik yang biasa digunakan pada serangan Sybil antara lain:

  • Membuat banyak akun dari satu IP dengan bantuan proxy atau VPN.
  • Menggunakan satu wallet utama untuk mendanai semua wallet palsu.
  • Menghubungkan dompet melalui transaksi berantai: wallet A kirim ke B, B ke C, dan seterusnya.
  • Melakukan aksi yang sama pada waktu yang sama, seperti deposit dengan nominal dan pola yang identik.

Semua ini dilakukan untuk mengelabui sistem distribusi reward agar tidak terdeteksi sebagai satu entitas tunggal.

Contoh Kasus Sybil Attack

Dalam dunia kripto, terutama saat proses airdrop berlangsung, terdapat sejumlah kasus serangan Sybil yang merugikan banyak pihak. Berikut beberapa contohnya:

1. TOR Network (2014)

Pelaku serangan Sybil terdeteksi mengontrol 115 relay yang berbeda dari satu IP, yang berarti satu entitas memalsukan banyak node untuk melacak aktivitas pengguna.

BACA JUGA  Airdrop GRASS Epoch 9 Resmi Dimulai, Jangan Ketinggalan!

2. Connext Network

Dalam kampanye airdrop Connext Network, para pelaku diketahui membuat banyak wallet untuk mengklaim jatah coin crypto dan pada akhirnya merugikan peserta sah lainnya.

3. Optimism Airdrop (2022)

Optimism, salah satu solusi Layer-2 Ethereum, sebelumnya melakukan penyaringan ketat terhadap lebih dari 17 ribu wallet yang terindikasi sebagai Sybil.

4. Gitcoin Grants

Dalam platform pendanaan proyek open source ini, Sybil attack sering terjadi saat quadratic funding. Penyerang membuat banyak akun donatur palsu dalam jumlah kecil untuk menaikkan visibilitas dan jumlah dana yang diterima proyek miliknya. 

Cara Menghindari Terdeteksi Sebagai Sybil

Menggunakan lebih dari satu address memang tidak selalu melanggar aturan, namun tetap berisiko dianggap sebagai serangan Sybil jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Berikut beberapa tips agar tetap aman dan terhindar dari pemblokiran saat mengikuti airdrop crypto:

  1. Jangan Saling Menghubungkan Wallet
    Hindari transfer langsung antar dompet kripto pribadi untuk mencegah jejak digital yang jelas. 
  2. Variasikan Aktivitas
    Hindari melakukan aksi seragam dalam waktu dan cara yang sama di semua crypto crypto wallet yang digunakan saat airdrop.
  3. Gunakan Sumber Dana Berbeda
    Jangan hanya mengisi semua wallet dari satu akun crypto exchange yang sama karena berpotensi besar untuk terdeteksi sebagai serangan Sybil.
  4. Gunakan Wallet untuk Aktivitas Nyata
    Lakukan interaksi sungguhan seperti menyelesaikan quest, bermain game, atau menggunakan platform airdrop kripto ternama seperti Layer3 dan Galxe.
  5. Hindari Multisend atau Deposit Massal
    Isi setiap wallet secara terpisah di hari dan waktu yang berbeda agar tidak membentuk pola mencurigakan yang menyerupai aktivitas Sybil attack.
  6. Ikuti Aturan Proyek
    Selalu baca syarat dan ketentuan dari proyek airdrop crypto sebelum berpartisipasi untuk menghindari pelanggaran.
BACA JUGA  Begini Cara Mendapatkan Kripto Gratis lewat Whitelist Airdrop

Contohnya, pada airdrop Arbitrum 2023, alamat dengan lebih dari 20 wallet yang memiliki aktivitas mirip berisiko dianggap serangan Sybil. Meski menggunakan 2–3 wallet masih aman, skala besar lebih mudah terdeteksi.

Menjaga Ekosistem Airdrop Tetap Sehat

Sybil attack adalah metode curang yang dapat merusak ekosistem airdrop dan merugikan peserta lainnya. Dengan memahami mekanisme serta risikonya, kita dapat berkontribusi sebagai peserta yang bertanggung jawab.

Mengikuti program airdrop kripto bukan hanya sekadar berburu token, koin, atau NFT gratis, tetapi juga tentang menjaga ekosistemnya agar tetap sehat dan adil. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait