Bitcoiner dengan nama layar “Onnar” curhat di Reddit dan mewanti-wanti masyarakat agar tidak sembrono ketika memindahkan Bitcoin dari satu dompet ke dompet lain. Dampaknya fatal, dia pernah kehilangan Bitcoin senilai Rp1,4 milyar.
Onnar mengisahkan ia kehilangan akses terhadap 2,6 BTC, atau sekitar Rp1,4 milyar dengan kurs saat ini, ketika mencoba memindahkan BTC itu ke komputer baru yang dibelinya.
Ia mengklaim telah memformat ulang sistem operasi di komputer yang lama tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah software pengelola kata sandi miliknya masih menyimpan kata sandi untuk mengakses private key.
“Saya cari di pengelola kata sandi dan tidak ada. Tidak ada kata sandi Bitcoin di manapun. Saya menghabiskan 30 menit memeriksa dan memeriksa lagi, tetapi tidak ada,” curhat Onnar.
Pengguna Reddit tersebut mengaku ia sepenuhnya lalai, sebab tidak memastikan terlebih dahulu apakah kata sandi untuk mengakses private key itu masih benar-benar ada. Kata Onnar, kata sandi miliknya telah disalin ke pengelola kata sandi, tetapi tidak disimpan secara otomatis.
Ia menghabiskan satu setengah pekan terakhir memeriksa semua berkas dan catatan, tetapi gagal menemukan kata sandi berharga tersebut.
Kisah Onnar menuai simpati dari komunitas kripto di Reddit. Sejumlah pengguna menanggapi dengan membagikan kisah keteledoran mereka sendiri. Pengguna “notmattdamon1” berkata ia kehilangan dana lebih kecil dengan cara yang mirip dan kesal dengan sendirinya selama berminggu-minggu.
Pengguna Reddit lain memberi nasihat demi menghindari kecelakaan serupa di masa depan. Standar saat ini adalah memakai hardware wallet dan menuliskan private key di kertas serta plat logam, bukan menyimpan kata sandi di berkas komputer sebab tidak aman.
Jika kisah Onnar benar adanya, maka kini pun kita tahu 2,6 BTC itu lenyap selamanya dan Bitcoin yang likuid dari pasokan Bitcoin beredar saat ini, semakin bertambah.
Riset: Hanya 4,2 Juta Bitcoin yang Likuid, Tanda Kenaikan Besar Lagi?
Kelalaian Onnar sebenarnya cukup umum. Tahun lalu, investor emas dan kritikus Bitcoin Peter Schiff mengklaim ia kehilangan akses terhadap simpanan aset kriptonya setelah lupa PIN untuk dompetnya. Namun, tak semua percaya ucapan Peter.
Sebelum akhir tahun lalu, pengguna Chainlink tidak sengaja mengirim LINK senilai US$50 ribu ke smart contract yang tidak mendukung aset itu. Kendati demikian, ia berhasil memulihkan 20 persen dananya berkat sumbangan sebesar US$11 ribu dari komunitas aset kripto melalui Aavegotchi. [cointelegraph.com/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.