Wabah Virus Corona yang merebak sejak pertengahan Januari 2020 itu, memaksa pemerintah Tiongkok tak hanya mengkarantina jutaaan warganya, tetapi juga uang kertas. Uang kertas dianggap sebagai medium penularan virus itu.
Warga Tiongkok memang terkenal sebagai masyarakat cashless alias sedikit menggunakan uang tunai fisik, berwujud kertas ataupun logam.
Bahkan Bank Sentral Tiongkok sudah punya uang digital yang sebagian berbasis blockchain, yang kini berulangkali diujicoba. Tapi, sebagian warga, khususnya kaum manula di pedesaan, uang kertas masih menjadi pilihan.
Penularan Virus Corona yang mematikan itu, memaksa Pemerintah Tiongkok untuk membatasi penyebaran uang kertas. Caranya serupa dengan perlakuannya kepada korban virus itu, yakni dikarantina.
“Kami menghentikan pengiriman dan alokasi uang kertas lama di seluruh provinsi di Tiongkok, utamanya kota-kota yang paling terdampak virus Corona. Bank Sentral juga meningkatkan langkah-langkah untuk membersihkan uang kertas lama untuk mengurangi risiko penularan,” kata Fan Yifei, Wakil Gubernur Bank Sentral Tiongkok, seperti yang dilansir dari Bloomberg, (15 Februari 2020).
Jelas Yifei, uang dari wilayah yang terkena virus akan dibersihkan dengan sinar ultraviolet atau dipanaskan dan “dikunci” selama setidaknya 14 hari, sebelum didistribusikan kembali.
“Uang yang beredar di daerah-daerah yang kurang berisiko dikarantina dan pemberi pinjaman diminta memisahkan antara uang tunai dari rumah sakit dan pasar makanan,” katanya. [Bloomberg/Red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.