Tambah Satu Negara Lagi, Kini Italia Tegur Binance

Regulator pasar modal Italia, Komisi Bursa dan Perusahaan Italia (CONSOB) mengumumkan, bahwa  Binance Group dan perusahaan terkait tidak memiliki izin untuk menyediakan layanan investasi atau beroperasi di negara tersebut.

Badan regulator itu menekankan peringatan tersebut ditujukan bagi Binance.com, website utama bursa kripto global Binance.

CONSOB memperingatkan publik tentang potensi dampak status legal Binance di Italia dan menghimbau agar berhati-hati melakukan pilihan investasi.

Italia bergabung ke kelompok negara yang menerbitkan peringatan publik terkait Binance sebagai bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan.

“Dalam kasus ini, penting investor mendapat informasi bahwa transaksi instrumen terkait aset kripto dapat memunculkan resiko tidak langsung akibat kerumitannya, volatilitas tinggi serta kerentanan keamanan,” tulis CONSOB.

CONSOB adalah regulator terbaru yang menerbitkan peringatan terhadap Binance, menyusul langkah serupa oleh pihak berwenang dari negara Polandia, Jerman, Inggris, Kepulauan Caymans, Thailand, Kanada, Jepang, Singapura dan Amerika Serikat.

Ramai Negara “Mengepung” Binance, Ini Kronologinya

Peringatan terbaru itu menyusul kasus tuntutan yang dihadapi Binance dari sekelompok investor Italia dan internasional.

BACA JUGA  9 Tips Mengamankan Aset Kripto dari Perampok seperti Kasus di Bali

Pekan lalu, firma hukum asal Italia Lexia Avvocati mengumumkan tuntutan terhadap bursa itu untuk menutupi kerugian dari perdagangan di Binance dengan tuduhan Binance melanggar aturannya sendiri terkait perdagangan berjangka.

Tuntutan itu meliputi persoalan Binance yang sempat offline selama beberapa jam di hari-hari tertentu, seperti pada tanggal 8 Februari ketika Elon Musk mengumumkan Tesla telah membeli Bitcoin senilai US$1,5 milyar.

Kelompok investor yang menuntut mengklaim mereka mengalami kerugian puluhan juta dolar sebab tidak dapat mengelola posisi perdagangan dan melihat saldo mereka. Kelompok ini juga mengklaim kesulitan serupa yang terjadi pada 18 April, 5 Mei, 19 Mei, 28 Mei dan 4 Juni dapat menjadi alasan untuk meminta ganti rugi.

Kendati Binance membolehkan pengguna yang terkena pemadaman untuk memohon ganti rugi, Lexia berkata jumlah yang ditawarkan bursa itu sangat kecil sehingga klien Lexia menolak penawaran tersebut.

BACA JUGA  Whale Kripto Pepe Coin: Perusahan Ventura Nascent Tarik 447,6 Miliar PEPE dari Binance

Lexia berkata para investor akan bersedia membatalkan tuntutan hukum bila Binance memberikan ganti rugi yang sesuai sebelum 12 Juli.

Firma hukum itu memperingatkan akan mencari pembatasan regulasi bagi Binance di Uni Eropa dan Swiss. [cointelegraph.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait