Square, perusahaan pembayaran besutan CEO Twitter Jack Dorsey, bermitra dengan firma teknologi pencipta Liquid Network Blockstream untuk meluncurkan proyek tambang Bitcoin dengan energi terbarukan, yakni tenaga matahari.
Square mensponsori proyek penambangan bertenaga surya di situs penambangan milik Blockstream di AS.
Square mengumumkan proyek tersebut pada Konferensi Bitcoin 2021 yang bertempat di Miami pada hari Minggu (06/06/2021).
Perusahaan itu berencana menerbitkan tampilan data umum bagi penambangan tersebut yang akan bertindak sebagai studi kasus transparansi bagi tambang Bitcoin dan energi terbarukan.
“Seiring kami terus menjelajahi sinergi di antara keduanya, kami senang membagikan hasil kajian kami serta poin data dunia nyata,” cuit Square.
Proyek itu akan menjadi bagian dari Inisiatif Bitcoin Energi Bersih yang diusung Square.
Square telah membeli Bitcoin senilai lebih dari US$200 juta.
Perusahaan itu mengatakan tidak terpengaruh oleh dampak lingkungan penambangan Bitcoin.
Justru sebaliknya, Square berargumen Bitcoin membuka jalan bagi masa depan keuangan yang lebih hijau.
Pada Hari Bumi (22 April 2021), Square menerbitkan whitepaper yang mengklaim penambangan Bitcoin dan energi terbarukan cocok untuk masa depan hijau berkat adanya sumber energi terbarukan yang berlimpah dan murah.
Perusahaan itu mengklaim penambang Bitcoin tidak peduli lokasi, mereka hanya perlu sambungan Internet untuk berjalan.
Kendati demikian, Tiongkok menarik hampir dua pertiga penambang Bitcoin. Selama setengah tahun, penambang Tiongkok memanfaatkan bahan bakar fosil murah.
“Obsesi Tiongkok dengan pembangkit listrik batubara, kendati janji emisi gas rumah kaca, berarti penambang tertentu dapat menikmati energi kotor di wilayah-wilayah tertentu,” jelas Jason Deane, analis Bitcoin di Quantum Economics.
Square juga menegaskan, tambang Bitcoin dapat mendorong investasi di sumber energi terbarukan berdasarkan asumsi energi terbarukan lebih murah sehingga akan menarik mayoritas penambang.
Kendati demikian, penambang Bitcoin tidak berkeberatan memakai energi tak terbarukan. Saat ini, 39 persen industri penambangan Bitcoin ditenagai energi terbarukan.
Geoff Morphy, presiden perusahaan penambangan Bitcoin Bitfarms, menilai jika pihaknya ganti ke sejenis karbon karena ada surplus di tempat lain, maka mereka akan memanfaatkan peluang itu.
Di Amerika Serikat, tren pembangkit listrik yang diubah ke penambangan Bitcoin memakai bahan bakar fosil menuai kritik soal dampak lingkungan. [decrypt.co/ed]