Hash rate Bitcoin luruh seiring ditutupnya sejumlah tambang Bitcoin di Tiongkok, pasca aturan baru dari Beijing. Sichuan adalah yang terbaru.
Harga Bitcoin ambrol di akhir pekan lalu, di tengah-tengah penutupan tambang Bitcoin di Tiongkok pasca aturan baru yang juga terkait transaksi kripto di perbankan. Hash rate-nya juga ambrol. Bagaimana berikutnya, juga terkait death cross?
Aset kripto nomor wahid tersebut turun 5,5 persen ke US$34.142 pada Minggu (20/06/2021). Bitcoin telah turun empat kali selama lima sesi terakhir. Di saat yang sama, Ether (ETH) turun 5,9 persen ke US$2.095.
Hash rate Bitcoin dari Tiongkok pun turun drastis seiring penambangan Bitcoin ditutup. Hal tersebut disampaikan Jonathan Cheesman, kepala pemasaran institusi dan over-the-counter di bursa kripto FTX.
“Secara jangka panjang, hash rate Bitcoin ‘keluar’ dari Tiongkok adalah hal positif. Tetapi di jangka pendek bisa mengakibatkan penjualan Bitcoin,” jelas Cheesman, dilansir dari Bloomberg, Minggu (20/6/2021).
Cheesman mengungkit indikator teknikal death cross yang terjadi ketika Moving Average 50 hari turun di bawah 200 hari.
Tetapi ia menekankan indikator tersebut belum tentu sinyal pasti bagi Bitcoin. Ketika death cross terjadi pada Maret 2020, hal itu justru memicu reli sepanjang tahun, karena naik sangat cepat.
Aset kripto telah lesu akhir-akhir ini. Bitcoin turun setengah dibanding puncaknya US$65 ribu yang dicapai di pertengahan April 2021.
Nilai pasar total semua aset kripto sekitar US$1,45 triliun dibanding US$2,6 triliun bulan lalu.
Salah satu penyebabnya adalah Tiongkok yang menutup penambangan dengan dalih isu konsumsi energi serta maraknya kecelakaan tambang batubara.
Kota Ya’an di Barat Daya Sichuan telah berjanji ke otoritas provinsi akan mengeluarkan semua operasi penambangan Bitcoin dan Ether dalam setahun.
Menurut laporan Global Times, penutupan sejumlah tambang Bitcoin di provinsi itu telah mengakibatkan kapasitas penambang Bitcoin di Tiongkok turun lebih dari 90 persen.
Berdasarkan data terkini dari Universitas Cambridge , sekitar 65 persen penambangan Bitcoin di dunia bertempat di Tiongkok saat April 2020.
Koreksi Bitcoin saat ini sudah lama diramalkan pada April 2021 lalu. Bahkan bisa masuk wilayah US$16 ribu per BTC.
Namun kripto itu dapat pulih lebih cepat, setelah mencapai titik itu, seperti Maret 2020 silam, sebagai support besar masuk ke harga tinggi lagi, menembus resistensi Desember 2017. [ed]