IKLAN

Tambang Bitcoin Tiongkok Kian Terancam?

Apakah tambang Bitcoin di Tiongkok kian terancam pasca pemerintah kian memperketat peraturan soal penambangan dan transaksi aset kripto?

Melansir dari Reuters, berdasarkan sejumlah sumber mereka, pengelola tambang kripto termask Bitcoin di Tiongkok menangguhkan usaha mereka.

Hal itu menyusul pemerintah Negeri Panda itu kian memperketat aktivitas mereka, termasuk memperketat transaksi aset kripto melalui perbankan.

Akibatnya, harga Bitcoin sempat luruh pada pekan lalu, menyusul sejumlah aset kripto besar lainnya.

Dewan Negara pimpinan Wakil Perdana Menteri Liu He mengumumkan kebijakan baru itu pada Jumat lalu (21/05/2021).

Keputusan itu adalah pertama kalinya dewan tersebut mengincar penambangan Bitcoin yang merupakan bisnis besar di Tiongkok dan mencakup sekitar 65 persen hash rate global.

Bitcoin tergerus setelah berita tersebut dan sempat longsor hampir 50 persen dari harga tertinggi.

BACA JUGA  Asia Jadi Pusatnya Programmer Kripto, AS Mulai Tergeser!

Pada Minggu, Bitcoin turun 17 persen dalam sehari sebelum pulih kembali dan kini mulai stabil.

Huobi Mall, divisi usaha bursa kripto Huobi, mengatakan semua bisnis kustodiannya telah berhenti.

Huobi Mall bahkan sudah menghubungi penyedia layanan di luar negeri untuk mengekspor alat tambang dan meminta klien tidak khawatir serta tetap tenang.

tambang bitcoin
Tiongkok mendominasi tambang Bitcoin secara global. Sumber: Cambridge.

BTC.TOP, pool penambangan Bitcoin, turut mengumumkan penangguhan bisnisnya di Tiongkok akibat risiko regulasi baru itu.

Sang Pendiri, Jiang Zhuoer mengatakan melalui Weibo, di masa depan usahanya akan memusatkan penambangan Bitcoin di Amerika Utara.

“Secara jangka panjang, hampir semua alat tambang Bitcoin asal Tiongkok akan dijual di luar negeri seiring regulator Tiongkok menindak keras penambangan,” tambah Zhuoer.

Tiongkok telah kehilangan posisi sebagai pusat perdagangan global kripto setelah Beijing melarang aktivitas bursa kripto pada tahun 2017.

BACA JUGA  Risiko Kripto yang Wajib Anda Simak

Tiongkok disebut akan kehilangan daya komputasi tembang Bitcoin dibandingkan negara lain.

tambang bitcoin
Sejumlah alat tambang Bitcoin hasil sitaan pemerintah Venezuela. Negeri itu mulai bergantung pada Bitcoin demi menyelamatkan ekonomi negerinya.

Ini yang kelak membuat hash rate tambang Bitcoin dari Eropa dan Amerika Serikat akan bertambah.

HashCow, penambang Bitcoin lain yang memiliki 10 situs penambangan di beberapa provinsi di Tiongkok termasuk Xinjiang dan Sichuan, menjual daya komputasi mereka ke investor lain.

Mereka sepenuhnya menuruti regulasi pemerintah Tiongkok dan bersiap untuk pindah ke luar negeri.

Dalam siaran pers kepada Reuters, HashCow menegaskan akan menangguhkan pembelian alat tambang baru

Bahkan mereka akan mengembalikan dana investor yang telah memesan daya komputasi tetapi belum mulai menambang. [reuters.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait