Tampang Imut Bagaikan Bocah, Inilah Sosok Caroline Ellison Mantan Bos Alameda Research

Selain nama Sam Bankman-Fried selaku mantan pendiri, sosok Caroline Ellison juga ramai disorot dalam skandal jatuhnya crypto exchange FTX. Eksekutif berwajah imut laiknya bocah itu menjadi sorotan bukan hanya karena posisinya sebagai eks CEO Alameda Research, namun juga gunjingan dirinya menjalin asmara dengan SBF.

Sebelumnya diberitakan, pejabat tinggi perusahaan yang berafiliasi dengan FTX, Alameda Research, disebutkan memang mengetahui bahwa dana yang mereka terima memang dari FTX adalah dana pengguna crypto exchange yang telah dinyatakan bangkrut itu. 

Hal tersebut dikabarkan oleh Wall Street Journal (WSJ), Sabtu (12/11/2022), berdasarkan informasi dari sumber anonim.

Sumber itu mengatakan kepada WSJ, CEO Alameda Research Caroline Ellison dan beberapa pejabat senior FTX tahu bahwa FTX memang meminjamkan dana pengguna kepada Alameda untuk membayar utang.

Sementara itu, sumber Reuters pada Jumat menyebutkan, pendiri FTX dan mantan CEO Sam Bankman-Fried (SBF) diam-diam mentransfer US$10 miliar dana pengguna dari FTX ke Alameda. Namun SBF menyangkal pemberitaan itu.

“Tidak benar kami melakukan transfer itu,” jawab SBF kepada Reuters.

Ellison mengatakan kepada karyawan dalam rapat daring pada Rabu bahwa dia, Bankman-Fried, dan dua eksekutif lainnya, Nishad Singh dan Gary Wang mengetahui keputusan untuk memindahkan dana pelanggan ke Alameda.

Siapakah Caroline Ellison?

Melansir Coindesk, Carline Ellison termasuk dalam bagian lingkaran dalam Sam Bankman-Fried. Dalam laporan itu disebutkan, dia termasuk di antara sembilan orang yang tinggal dengan Bankman-Fried di penthouse mewah di Bahama dan menjalankan FTX dari sana.

Bahkan Coindesk mengutip dari sesama rekan mereka di FTX, Ellison dan Bankman-Fried juga berkencan. Di mana eksekutif berusia 28 tahun itu juga teman sekamar SBF.

Ellison adalah alumni jurusan matematika yang kemudian banting setir ke dalam karir trading.

“Apa yang bisa dilakukan (alumni) jurusan matematika? Saya kira saya akan melamar beberapa magang di beberapa perusahaan perdagangan,” kata alumnus Stanford dalam satu siniar tahun 2020, seraya membeberkan bahwa dirinya juga gemar membaca novel Harry Potter.

caroline ellison

Pada tahun 2016, Ellison bekerja di Jane Street, perusahaan perdagangan kuantitatif yang berbasis di New York.

Putri dari ekonom Glenn Ellison itu kemudian pindah ke Alameda Research pada tahun 2020, yakni, setelah bertemu dengan pendiri FTX—dan sesama alumni Jane Street—Sam Bankman-Fried. Di Alameda, Ellison naik ke peringkat CEO hanya dalam tempo dua tahun. 

Dia mengatakan tugas itu memberi dirinya wawasan baru tentang kiat menangani perusahaan.

“Begitu Anda seperti salah satu dari sedikit orang di startup kecil, Anda menyadari bahwa ada banyak keputusan yang harus dibuat,” kata Ellison dalam satu wawancara pada tahun 2020.

Seperti dilansir dari BBC, Bankman-Fried belajar perdagangan saham selama tugas singkat di perusahaan Jane Street di New York. Namun, dia bosan dan memutuskan untuk bereksperimen dengan Bitcoin.

Dia memperhatikan variasi nilai Bitcoin di berbagai bursa mata uang kripto dan mulai melakukan arbitrase—membeli Bitcoin dari tempat yang menjualnya dengan harga murah dan menjualnya ke tempat lain yang memberikan harga lebih tinggi.

Setelah sebulan menghasilkan keuntungan yang tidak terlalu tinggi, dia berkumpul dengan beberapa teman kuliahnya dan memulai bisnis jual-beli saham bernama Alameda Research.

Namun, Sam Bankman-Fried resmi menjadi miliarder pada 2021, berkat bisnis sekundernya yang lebih terkenal, FTX.

Bursa kripto itu tumbuh menjadi yang terbesar kedua di dunia dan raksasa industri, dengan perdagangan per harinya mencapai US$10-15 miliar (sekitar Rp1.553-2.329 triliun).

Pada awal 2022, FTX memiliki nilai US$32 miliar (sekitar Rp497 triliun) dan merupakan merek populer.

Pertanyaan tentang stabilitas keuangan FTX yang sebenarnya mulai banyak beredar setelah sebuah artikel di situs Coindesk menunjukkan bahwa raksasa perdagangan Bankman-Fried Alameda Research bertumpu pada fondasi yang sebagian besar terdiri dari koin yang berasal dari perusahaan saudara FTX, bukan aset independen.

Tuduhan lebih lanjut bahwa Alameda Research menggunakan simpanan pelanggan FTX sebagai pinjaman untuk perdagangan, dimuat di Wall Street Journal. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait