Dimaz Ankaa Wijaya
Peneliti pada Blockchain Research Joint Lab Universitas Monash, Australia
Inovasi teknologi telah dilakukan sedari awal kebudayaan manusia. Peradaban kuno mengenal peralatan berbahan batu yang kemudian disempurnakan dengan bahan logam, dan terus menerus berkembang hingga ke era digital. Manusia berusaha memenuhi kebutuhannya dengan cara yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat dengan inovasi teknologi ini. Tidak hanya berbentuk fisik, ciptaan manusia kini juga merambah ke dunia maya yang terepresentasi dalam informasi nol dan satu.
Perkembangan teknologi mikroprosesor yang berpusat di Silicon Valley, San Fransisco, Amerika Serikat menjadi salah satu tonggak besar maju pesatnya teknik komputasi dalam beberapa dekade belakangan ini. Tidak hanya menyajikan kemampuan untuk menghitung angka, komputer (ataupun ponsel pintar) sekarang menawarkan kemungkinan yang hampir tanpa batas. Informasi kini sedekat ujung jari. Kemudahan-kemudahan ini merupakan nilai yang diciptakan dari kombinasi teknologi yang umum digunakan oleh manusia abad 21.
Internet sering dikatakan sebagai salah satu penemuan terbesar dalam seabad terakhir. Model jaringan komputer raksasa ini dimulai dari penelitian untuk kebutuhan militer dengan menghubungkan beberapa universitas di Amerika Serikat, berkembang menjadi jaringan yang mencakup miliaran perangkat di seluruh penjuru dunia.
Meskipun Internet menjadi sangat bermanfaat, kenyataannya ia tidak menarik digunakan tanpa kemunculan teknologi-teknologi pendukung seperti protokol http dan peramban (browser). Selain itu, tanpa adanya konten menarik seperti kanal berita daring seperti Blockchainmedia.id ataupun kanal multimedia Youtube, amat sulit membayangkan Internet menjadi sebesar ini dengan tingkat penetrasi yang mencengangkan. Pendek kata, Internet membutuhkan komponen lain untuk memberikan nilai tambah kepada para penggunanya.
Hal inilah yang membedakan teknologi blockchain (dalam mata uang kripto) dengan teknologi lainnya. Teknologi mata uang kripto sendirian mampu menciptakan nilai dari udara kosong! Apa pasal? Lihat saja Bitcoin. Bahkan sebelum adanya pasar mata uang kripto yang mendukung penetrasi Bitcoin ke hampir seluruh negara di dunia, setiap koin yang ada dalam platform Bitcoin mampu memberikan nilai untuk dirinya sendiri hanya dengan bertumpu pada sistem internal!
Inovasi teknologi seperti ini mungkin belum pernah terjadi sepanjang peradaban manusia. Bayangkan saja, hanya bermodalkan beberapa puluh ribu rupiah (ditambah whitepaper dan situs informasi), orang sudah bisa menggalang dana jutaan dolar melalui proses penawaran koin perdana (meskipun tentu saja di masa sekarang ini proses penawaran koin perdana menjadi jauh lebih sulit).
Teknologi mata uang kripto berkembang di era yang sama dengan masifnya kemajuan beberapa teknologi lain seperti kecerdasan buatan, robotika, ataupun Internet of Things. Di antara teknologi-teknologi yang disebut ini, mata uang kripto menjadi satu-satunya yang mampu menciptakan nilai untuk dirinya sendiri, hanya dengan mengandalkan kepercayaan dari para pengguna, layaknya mata uang lokal yang diciptakan oleh pemerintah dan berbasis kepercayaan.
Tanpa adanya kemampuan untuk menciptakan nilai, barangkali teknologi mata uang kripto hanyalah dipandang sebelah mata, yakni sebagai model basis data terdistribusi yang tidak menarik. Tentu saja, sebab pada dasarnya teknologi blockchain yang ada dalam mata uang kripto ini “hanya” menawarkan proteksi tambahan dalam penyimpanan informasi, layaknya basis data yang terenkripsi dan terproteksi dengan lebih baik ketimbang model basis data konvensional.
Sebagaimana teknologi blockchain dilirik oleh perusahaan-perusahaan non-keuangan, keberadaan teknologi blockchain dalam perusahaan-perusahaan tersebut bukanlah suatu keharusan; blockchain memang menjanjikan optimasi kerja, namun jika tiada pun, sistem yang ada masih tetap bisa bekerja.
Mata uang kripto merupakan sesuatu yang amat unik. Ketiadaan bentuk fisik bukan jadi penghalang dalam penciptaan nilai hingga puluhan juta dolar. Barangkali, mata uang kripto jadi tonggak revolusioner berikutnya dalam sejarah inovasi teknologi manusia. []