Masih bermasalah dengan SEC di Amerika Serikat, Telegram hari ini menerbitkan surat terbuka kepada publik terkait proyek teknologi blockchain TON dan aset kripto Gram yang terafiliasi dengan perusahaan perpesanan instan itu. Dari sekian banyak aspek, Telegram menegaskan bahwa aset kripto Gram bukanlah produk investasi yang membuat penggunanya menjadi kaya raya.
“Gram tidak akan membantu Anda menjadi kaya. Anda tidak boleh mengharapkan keuntungan apa pun berdasarkan pembelian atau kepemilikannya. Telegram tidak menjanjikan bahwa Anda akan mendapat untung darinya. Gram dimaksudkan sebagai medium pertukaran (medium of exchange) antara pengguna di ekosistem TON. Gram bukanlah produk investasi dan tidak boleh ada harapan mendapatkan laba di masa depan atau keuntungan dari pembelian, penjualan atau menyimpan Gram,” sebut Telegram.
Di awal pernyataan Telegram menyebutkan bahwa tidak ada aset kripto yang telah diterbitkan menggunakan blockchain TON. Telegram mengacu pada sejumlah situs yang mengklaim melakukan presale aset kripto Gram dan seolah-olah terafiliasi dengan Telegram.
“Baik Telegram ataupun afiliasinya tidak terlibat dalam penjualan publik (public sale) atau penjualan aset kripto Gram. Sebaliknya, blockchain TON sebagai wadah aset kripto Gram masih dalam tahap uji beta dan Anda dapat mengakses situs web uji beta di sini. Hanya setelah blockchain TON rampung, maka Gram akan dibuat dan tersedia untuk dibeli,” tegas Telegram. [Telegram/vins]