Pengguna Telegram sekarang dapat saling mengirim stablecoin Tether, menyusul pengumuman dari perusahaan pengirim pesan instan multiplatform tersebut perihal dukungan pembayaran USDT di jaringan Tron.
Dalam pemberitahuan hari Rabu yang dikutip Decrypt, aplikasi perpesanan berbasis awan yang bersifat gratis dan nirlaba itu memberi tahu pelanggannya bahwa fungsi dompet sekarang mendukung USDT-TRON, lebih dikenal sebagai TRC20.
USDT adalah cryptocurrency terbesar ketiga setelah Bitcoin dan Ethereum, dengan pangsa pasar US$78 miliar.
Ini juga merupakan stablecoin, artinya nilainya didukung oleh aset yang stabil, dalam hal ini, dolar AS.
USDT berjalan di sejumlah blockchain yang berbeda tetapi untuk saat ini, Telegram hanya akan mendukung aset di Tron, TRC20.
Tron adalah jaringan di balik cryptocurrency terbesar ke-15 berdasarkan kapitalisasi pasar: token aslinya, TRX.
Tron bekerja untuk menjadi fondasi di balik Internet yang terdesentralisasi, yakni dengan menggunakan blockchain nya berbiaya rendah dan berkecepatan tinggi.
Tetapi pengguna juga dapat menggunakan stablecoin di jaringannya.
“Anda sekarang dapat membeli, menukar, dan melakukan perdagangan P2P dengan Tether USDT (TRC20),” kata pengumuman Telegram, merujuk bahwa para pengguna juga dapat langsung mengirim USDT ke teman Anda tanpa biaya transaksi.
Telegram memperkenalkan crypto ke aplikasinya pada tahun 2018, ketika meluncurkan Telegram Open Network (TON).
Proyek tersebut ditinggalkan pada tahun 2020 oleh Telegram setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengatakan bahwa penawaran koin awal untuk proyek tersebut adalah ilegal.
Meskipun Telegram mundur, proyek tersebut tetap hidup oleh TON Foundation.
Saat ini, pengguna masih dapat membeli, menjual, dan mengirim aset Toncoin (TON) di aplikasi Telegram.
Telegram juga memungkinkan pengguna untuk membeli Bitcoin melalui aplikasinya, dan mengirim Bitcoin ke pengguna lain atau dompet Bitcoin.
Namun, itu tidak dapat diuangkan, hanya ditukar dengan TON, yang merupakan cryptocurrency terbesar ke-23 berdasarkan kapitalisasi pasar.
USDT Tether berpindah tangan lebih dari aset digital lainnya: volume perdagangan 24 jam saat ini mencapai lebih dari US$45 miliar, menurut CoinGecko.
Token digunakan untuk mengubah Bitcoin, atau mata uang kripto lainnya, menjadi dolar, euro, atau yen di bursa dengan cepat.
Aset cryptocurrency itu kemudian dapat diuangkan ke rekening bank tradisional sesudahnya. [ab]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.