Sebagaimana lazimnya proyek teknologi blockchain yang menggelar sayembara berhadiah untuk menguji keandalannya, Telegram dengan proyek blockchain TON-nya menggelar sayembara berhadiah uang senilai Rp5,6 miliar.
Blockchain TON dengan kripto bernama GRAM ini, sudah lama diwacanakan oleh Telegram pada tahun 2017 dan dimulai pada awal tahun 2018, hampir bersamaan dengan rencana Mark Zuckerberg membuat proyek sistem keuangan, yang belakangan dikenal dengan Libra, pada Juni 2019 lalu.
Informasi soal sayembara itu diumumkan oleh Telegram melalui kanal Telegram “Telegram Contests” pada 24 September lalu dengan tajuk “TON Contest”. Kanal tersebut merupakan kanal resmi perusahaan Telegram yang berisi sejumlah informasi sayembara dari Telegram. Misalnya pada 6 September 2019 ada sayembara “Telegram Designers” yang berhadiah total US$23.000.
“Sayembara coding dimulai hari ini. Para peserta diminta membuat smart contract di atas platform blockchain TON dan kalau ada, membuat pengembangan khusus bagi fungsi virtual machine TON, termasuk memperbaiki masalah pada TON versi test net. Hadiah untuk sayembara ini adalah US$200.000-400.000 dan berakhir pada 15 Oktober 2019,” tertulis di kanal tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum ada rincian sayembara tersebut.
Proses public sale kripto GRAM ini terbilang unik, karena tidak dilakukan oleh Telegram secara langsung, melainkan melalui startup Gram Asia yang mengklaim sebagai “hodler” GRAM terbesar di wilayah Asia. Padahal Telegram sendiri, termasuk Pavel Durov sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan resmi soal ini. Gram Asia diketahui berbasis di Korea Selatan dan bemitra dengan Liquid, bursa kripto yang kurang populer, tetapi legal di Jepang. GRAM juga diketahui dijual di Tokenomy, Singapura.
Hasil public sale GRAM di Liquid yang diumumkan pada 3 September 2019, dana yang terkumpul mencapai Rp6,3 triliun dalam bentuk USDC. Berdasarkan data di Etherscan, jumlah dana yang terkumpul mencapai 446.225.351,58 USDC.
Soal kapan kripto GRAM akan didistribusikan juga masih samar-samar, sebab Telegram sendiri belum memastikan kapan main net blockchain TON akan diluncurkan. Namun, Kode untuk menjalankan node (simpul) blockchain telah diluncurkan di portal testnet TON pada Sabtu, 7 September 2019 dini hari. Sekarang pengembang dan anggota komunitas yang tertarik dengan blockchain ini dapat menguji coba full node, berperan sebagai node validator, bahkan melihat blockchain explorer-nya. [red]