IKLAN

Telegram Tidak Akan Satukan Kripto Gram dan Aplikasi Messenger-nya

Dalam pernyataan resmi yang dirilis baru-baru ini, Telegram mengatakan tidak berencana memadukan aplikasi chat-nya dengan dompet kripto Gram pada blockchain TON. Saat blockchain TON meluncur, aplikasi dompet kripto tersebut tidak akan menjadi bagian aplikasi messenger.

“Saat peluncuran blockchain TON yang ditunggu-tunggu, aplikasi dompet TON Telegram akan berdiri sendiri dan tidak menyatu dengan layanan messenger Telegram,” jelas perusahaan tersebut.

Telah terjadi banyak spekulasi soal rencana Telegram bagi blockchain TON dan aset kripto bernama Gram. Berdasarkan syarat dan ketentuan di bulan Oktober 2019, Telegram menyebutkan, bahwa aplikasi messenger dan dompet kripto besutannya akan menyatu, atau menjadi aplikasi tersendiri. Dengan rilis tersebut, tampaknya dompet kripto TON akan menjadi aplikasi terpisah.

Telegram dan ketiga pegawainya, termasuk sang CEO Pavel Durov, sedang menunggu pernyataan mengenai kasusnya dengan Otoritas Jasa dan Keuangan AS (SEC). Perusahaan tersebut akan ditanyai soal apakah penjualan tokennya termasuk penawaran sekuritas atau bukan.

Telegram terus membantah klaim SEC, tetapi di saat yang sama penjualan token Gram sempat ditangguhkan pada Oktober lalu. Telegram berkata ingin menjaga kondisi sampai kasus tersebut telah selesai.

BACA JUGA  Solana Kehilangan Momentum, RenQ Finance (RENQ) Jadi Pilihan?

Kendati demikian, aplikasi messenger itu tidak sepenuhnya membantu SEC. Selama satu pekan terakhir, Telegram menolak permintaan SEC atas dokumen keuangan terkait penjualan token senilai US$1,7 miliar.

Sulit dimengerti mengapa Telegram memutuskan tidak menyatukan dompet TON dan aplikasi messenger-nya. Hal tersebut dapat membantu tujuan Telegram menciptakan alat tukar yang mudah digunakan, terutama bagi pengguna yang sudah memakai Telegram.

Telegram justru berkata pihaknya tidak akan memegang kendali atas TON. Bisa jadi tujuan dari memisahkan kedua aplikasi tersebut adalah untuk mendukung klaim Telegram mereka tidak mengendalikan blockchain TON, kendati hal tersebut meragukan. [thenextweb.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait