Berdasarkan pantuan di Coinmarketcap.com, pagi ini Bitcoin (BTC) bertengger perkasa di $5.270 (Rp74,6 juta), naik dari US$5.151 pada 7 April 2019 dengan perubahan 2,37 persen. Sejak awal April 2019 BTC memang terus melejit akibat sentimen positif terhadap aset kripto nomor wahid ini.
Dalam tempo sepekan, sejak 1 April 2019, BTC melonjak hingga 27,7 persen, dari US$4.128. Level puncak dalam sepekan terakhir berada di US$5.300 pada 4 April. Sejak tanggal itu BTC mulai terdistribusi cepat lalu melakukan sideway 6 April, hingga level US$4.964 dan US$4.850 sebelum kemudian akumulasi kian berlanjut hingga hari ini.
Dalam rentang waktu yang lebih panjang, BTC juga masih dalam tren naik. Dalam 3 bulan misalnya BTC naik 31,8 persen. Namun demikian dalam rentang satu tahun periode 8 April 2018, BTC belum berhasil menembus puncak tertingginya, yakni US9.872.
Menanggapi tren naik ini, Christopher Tahir, Analis Bitcoin dari CryptoWatch menyebutkan, akumulasi memang masih berlanjut dengan distribusi yang juga berlangsung sebagian.
Christopher enggan berkomentar lebih lanjut perihal kenaikan baru ini, hingga memantau perkembangan penting berikutnya selama beberapa pekan ke depan.
Christopher, pada 3 April 2019 lalu menyebutkan, naiknya BTC kembali ke US$5.000 mengulang posisinya pada November 2018 silam, sehingga membentuk pola Cup & Handle (CH).
Ketika itu, ia memperkirakan harga bisa terkoreksi kembali sebelum melanjutkan kenaikannya kembali. Neck level dari pola C&H diperkirakan bisa menjadi titik tempuh harga berikutnya yang mana bertepatan pada level Fibonacci Retracement 61,8 persen.
“Bagi para trader, disarankan take profit jika yakin rencana ini bisa terjadi dan beli kembali di level US$4.198. Bisa juga melakukan aksi ambil untung sebagian sebelum masuk kembali nantinya. Sedangkan bagi para holdler, akumulasi kembali dilakukan ketika harga mendekati level US$4.200,” katanya. [vins]