Para penghayat dan pecinta Bitcoin Cs (aset kripto), di manapun Anda berada, harap tenang, karena koreksi pasar saat ini akan berlalu. Ini jawaban Douglas Tan, Managing Partner Bullwhales dan Gabriel Rey, Bos Triv.co.id.
Di balik koreksi ada kepanikan, bercampur peluang. Toh, koreksi semacam ini sudah pernah terjadi sejak awal tahun 2021. Sudah biasa dan harus terbiasa.
Bagi yang panik, khususnya di spot market, situasi merah berdarahnya seperti ini. Koreksi pasar aset kripto dalam 24 jam terakhir sangat luar biasa.
Bayangkan saja, kapitalisasi pasar turun dari US$2 triliun menjadi US$1,8 triliun pada petang, Sabtu (23/4/2021).
Sebanyak 100 aset kripto teratas versi Coinmarketcap pun luruh. Semua mandi darah.
Saking merosotnya pasar aset kripto, dominasi Bitcoin hanya 50,7 persen per hari ini, Jumat, 24 April 2021, pukul 18:12 WIB.
Sedangkan dominasi Ether (ETH) turun menjadi 14,4 persen. Edan!
ETH yang mencetak rekor tertinggi baru kemarin, tak luput. Ia terkoreksi 7,89 persen di rentang waktu serupa di kisaran US$2.200, berdasarkan catatan Gabriel Rey, Bos Triv.co.id.
Di tujuh besar, XRP yang mengalami koreksi terparah, jatuh hingga 12,9 persen di kisaran US$1,13 per XRP.
Dogecoin (DOGE) yang sempat menempati peringkat ke-6 harus kalah terhadap Cardano (ADA).
DOGE turun tahta di peringkat ke-7, luruh lebih dari 11 persen di US$0,2.
Koreksi Biasa
Menurut Rey, koreksi ini, khususnya untuk Bitcoin, masih terbilang wajar, jika melihat koreksi-koreksi sejak awal tahun 2021.
“Rata-rata koreksi setelah mencetak rekor baru adalah 20-30 persen. Itu akan menjadi support besar masuk ke ATH baru berikutnya,” sebutnya melalui Telegram.
Jauh sebelum koreksi nyata ini, Mike McGlone dari Bloomberg Intelligence sudah meramalkannya.
Bahkan katanya, koreksi Bitcoin bisa mencapai US$40 ribu per BTC. Namun, ia menjelaskan, bahwa level itu menjadi support besar bagi aset kripto wahid itu menuju US$80 ribu.
“Menurut saya, koreksi ini masih biasa-biasa saja, seperti di masa-masa lampau,” sebut Rey.
Jangka Panjang Masih Bagus
Hal senada disampaikan Douglas Tan, Managing Partner Bullwhales kepada Redaksi Blockchainmedia.
Menurutnya, dalam seminggu terakhir memang telah terjadi dua koreksi besar di pasar aset kripto.
Koreksi pertama pada 18 April 2021 lalu, ketika harga Bitcoin sempat mencapai US$ 60.500 dan harga terendahnya mencapai US$51.000 per BTC.
Nah, pada periode tersebut, mayoritas trader terjebak dalam posisi over-leverage, di mana mereka melakukan perdagangan di luar kemampuan modal awal.
Ia mencontohkan, seorang spekulan memiliki modal US$100, namun memasang posisi margin 100x, seolah-olah memiliki modal U$10 ribu untuk melakukan transaksi.
“Kendati demikian, saya meyakini, koreksi yang terjadi saat ini sifatnya hanya secara jangka pendek. Untuk jangka panjang, saya masih yakin harga aset kripto masih akan terus bullish,” pungkasnya.
Menanti ETF Bitcoin
Ia mencontohkan dari segi fundamental, yakni Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) di AS yang mungkin memberikan lampu hijau untuk produk investasi Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin.
“Produk itu memungkinkan lebih besarnya penetrasi institusi dan perusahaan publik untuk membeli aset kripto. Itu lantas menjadi bagian dari neraca keuangan mereka,” sebutnya. [vin]