IKLAN

Terbukti! 3 Altcoin Ini Benar Menguat di Juli!

Pada 29 Juni 2025 lalu, Blockchainmedia.id menurunkan artikel: “Tiga Altcoin Ini Lagi Diskon, Siap Melejit di Bulan Juli 2025,” berdasarkan analisis dari kanal Youtube Discover Crypto.

Meninjau ulang kinerja 3 altcoin itu pada 29 Juli 2025, ternyata harga altcoin LINK, ONDO dan AAVE terbukti telah tampil sangat apik.

3 Altcoin Ini Terbukti Melejit di Juli

Whale Bergerak, LINK Sempat Tertekan di Dekat US$20

Berdasarkan data yang dihimpun dari Coinmarketcap, harga LINK melonjak lebih dari 35 persen dalam 30 hari, tumbuh dari US$13 menjadi US$18.

Token Chainlink (LINK) sempat menghadapi tekanan jual setelah gagal menembus level psikologis US$20. Dalam sepekan terakhir, harganya tiga kali mencoba melewati level itu, namun selalu terpental.

Salah satu pemicu tekanan jual adalah pergerakan whale yang memindahkan 170.000 LINK senilai US$3,23 juta ke bursa Kraken pada hari Senin (28/7/2025). Data on-chain menunjukkan bahwa akumulasi besar-besaran sebanyak 8 juta LINK oleh whale selama Juli tampaknya berujung pada aksi ambil untung di zona level psikologis tersebut.

BACA JUGA  Ini 5 Dompet Dogecoin (DOGE) yang Wajib Anda Pertimbangkan

Meski demikian, dari sisi fundamental, LINK memperlihatkan kemajuan berarti. Roadmap jangka pendek Chainlink mencakup peluncuran CCIP v1.5 yang mendukung integrasi token lintas jaringan dan platform pengembangan aplikasi melalui UI/SDK baru.

Selain itu, Chainlink memperluas jangkauan Data Streams ke aset dunia nyata dan DEX, serta memperkenalkan Digital Assets Sandbox untuk pengujian aset tokenisasi oleh institusi finansial.

Untuk visi jangka panjang, Chainlink mengembangkan Blockchain Abstraction Layer (BAL), yang memungkinkan institusi memanfaatkan layanannya tanpa perlu mengelola infrastruktur blockchain secara langsung.

Inisiatif ini ditujukan untuk mendorong adopsi institusional yang lebih luas terhadap aset digital, didukung oleh kerja sama dengan entitas besar seperti DTCC dan Fidelity.

AAVE Meroket Tapi Koreksi, Dukungan Datang dari MetaMask

Berdasarkan data CoinMarketCap, token AAVE sempat menguat signifikan sebesar 28,85 persen dari US$260 menjadi US$335 pada awal pekan ini, sebelum terkoreksi kembali ke kisaran US$285.

Penurunan ini didorong oleh rotasi sektor ke Bitcoin, yang mencatatkan kenaikan dominasi mingguan sebesar 1,1 persen, serta aksi ambil untung setelah reli 74 persen dalam tiga bulan terakhir.

BACA JUGA  Analis Popular Melihat Potensi Reli pada Harga XRP dalam Hitungan Minggu

Zona US$273–US$287 kini menjadi area krusial secara teknikal, karena mencerminkan support di level Fibonacci 78,6 persen. Namun, dari sisi pengembangan, AAVE menerima dorongan positif melalui peluncuran fitur Stablecoin Earn di dompet MetaMask pada hari Senin.

Fitur ini memungkinkan lebih dari 100 juta pengguna untuk mendapatkan imbal hasil dari USDC, USDT dan DAI langsung dari dalam dompet, serta integrasi kartu MetaMask berbasis Mastercard untuk penggunaan dana tersebut.

Tak hanya itu, kerja sama dengan Ink Foundation yang disetujui pada 22 Juli memungkinkan AAVE meluncurkan versi whitelabel dari protokol V3 di blockchain Kraken, dengan fokus pada pinjaman institusional.

Dalam enam bulan ke depan, AAVE akan meluncurkan versi V4 dengan fitur likuidasi variabel dan manajemen posisi otomatis, serta platform Horizon RWA untuk tokenisasi aset seperti properti dan kredit.

ONDO Tembus 28 Persen, ETF dan Ekspansi Jadi Pemicu

Altcoin ONDO juga menorehkan performa positif, mencatat lonjakan harga lebih dari 28 persen sejak awal Juli 2025. Kenaikan tersebut sempat menyentuh level di atas US$1, namun harga mengalami koreksi ringan setelah gagal bertahan di atas tonggak psikologis itu.

BACA JUGA  Solana (SOL) Masih Bangkit di Tengah Koreksi Pasar Kripto, Ini Sebabnya

Berdasarkan data yang dihimpun oleh CoinMarketcap, salah satu faktor pendorong utama adalah pengajuan ETF 21Shares Ondo Trust, yang bertujuan melacak harga ONDO. Jika disetujui, ETF ini berpotensi memperluas akses investor tradisional ke ONDO, seperti halnya dampak yang terjadi pada Bitcoin ETF.

Selain itu, perluasan operasional Ondo Global Markets ke jaringan XRP Ledger dan Solana juga memperluas kasus penggunaan ONDO.

Dari sisi tokenomik, 52,1 persen dari total pasokan ONDO dialokasikan untuk pengembangan ekosistem. Skema vesting yang tersebar antara 12 hingga 60 bulan untuk investor privat turut mengurangi tekanan jual jangka pendek.

Secara roadmap, sistem poin Ondo kini memberi imbal hasil tahunan untuk aktivitas seperti pinjam meminjam stablecoin, kepemilikan USDY dan penyediaan likuiditas. Di sisi lain, integrasi terbaru di BNB Chain menandai ekspansi akses terhadap tokenisasi aset Ondo seperti USDY dan OUSG. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait