Crypto influencer Ben Armstrong yang dijuluki Bitboy menghimbau investor untuk tidak membeli aset kripto terlebih dahulu sebelum ada kejelasan soal tingkat kerusakan yang diakibatkan skandal FTX.
Sebelum bursa kripto FTX bangkrut akibat penyalahgunaan dana nasabah, Armstrong telah acapkali menyatakan kecurigaan terhadap FTX beserta CEO Sam Bankman-Fried atau SBF.
Skandal FTX Telah Terbaca
U Today melansir, Armstrong menyatakan Bankman-Fried melobi regulator AS untuk menetapkan aturan yang membatasi industri kripto. Armstrong berjanji untuk membongkar perilaku buruk lain oleh SBF.
Selain itu, pada bulan Oktober, Armstrong mengklaim FTX mengelabui nasabahnya setelah API bursa tersebut dieksploitasi. Tidak hanya itu, Armstrong menuduh FTX melakukan skema pump and dump bagi aset kripto yang diperdagangkan di bursa tersebut.
Opini Armstrong tentang SBF dan FTX menarik perhatian dari CTO Ripple, David Schwartz. Ia berkata Armstrong mengingatkan investor kripto bahwa Bankman-Fried adalah sosok “iblis” lama sebelum skandal FTX mengajukan kebangkrutan.
Selain mengajak investor untuk tidak membeli kripto dan menunggu sembari mengawasi situasi, Armstrong juga menghimbau agar tidak ada lagi market maker yang memiliki kuasa besar atas pergerakan harga pasar.
Diketahui, Alameda Research, firma trading yang didirikan oleh SBF pada tahun 2017, merupakan market maker bagi sejumlah pasangan perdagangan, baik di FTX maupun di bursa kripto lain.
Diduga, Alameda Research mengalami kerugian besar sebagai kelanjutan kejatuhan ekosistem Terra (LUNA) sehingga SBF menggunakan dana nasabah demi menutupi kerugian tersebut.
Terbaru, melalui Twitter, Bankman-Fried mengakui FTX mengalami krisis likuiditas dan tidak memiliki dana tunai cukup untuk memenuhi permintaan penarikan dana nasabah.
“Saya masih berusaha mencari setiap rincian, tetapi secara garis besar, saya melakukan kesalahan dua kali. Terjadi kesalahan penamaan internal terhadap rekening bank sehingga saya memperkirakan margin pengguna lebih rendah daripada kenyataannya,” jelas SBF.
Vice melaporkan bahwa, pada hari Rabu (09/11/2022), Sequioa Capital, perusahaan modal ventura yang berinvestasi kepada FTX, memberi nilai nol bagi investasi tersebut.
Dalam surat yang ditujukan kepada para investor perusahaan tersebut, Sequioa Capital berkata krisis likuiditas telah berujung kepada kebangkrutan FTX. Berdasarkan pemahaman tersebut, mereka memberi nilai nol bagi investasi terhadap FTX ini, jelas Sequioa Capital. [ed]