Ternyata Ini Penyebab Harga Bitcoin Babak Belur Lagi

Harga Bitcoin (BTC) kembali babak belur, terus mencetak upaya penurunan yang lebih mendominasi dan ada beberapa tanda yang menjadi penyebabnya.

Kini, bearish pasar kripto masih terlihat dominan, dengan gagalnya harga BTC untuk bergerak lebih tinggi beberapa kali, kehilangan pijakan untuk pemulihan.

Terlebih, beberapa penambang kripto besar telah menjual kepemilikkan BTC mereka, sekitar 80.000 koin, untuk menutup biaya operasional dan bertahan hidup.

Ini memang menurunkan tingkat kesulitan dan hashrate dari penambangan, tetapi kondisi pasar saat ini tetap belum menunjukkan tanda-tanda akan membaik.

Harga Bitcoin dan Para Seller 

Aksi jual, tampak masih disebabkan oleh kekhawatiran global, seperti resesi, dampak inflasi dan kebijakan beberapa bank sentral di negara maju, termasuk Jepang.

Selera risiko tampak masih terkikis untuk aset kripto, membawa daya juang yang lemah untuk mencoba bangkit dan justru kembali merosot.

Bahkan, Robert Kiyosaki, penulis buku keuangan terlaris “Rich Dad, Poor Dad,” telah mengungkapkan dalam tweet-nya bahwa ia menunggu harga Bitcoin ke US$1.100 untuk memborong lebih banyak.

Meski itu salah penulisan atau tidak antara US$1.100 dan US$11.000, keduanya tetap menjadi pandangan akan berlanjutnya penurunan karena harga saat ini masih berkutat di kisaran US$19.300.

Beberapa analis pun melihat penurunan masih akan berlanjut, masih belum akan membentuk bottom level dalam waktu dekat.

Whale BTC Terdahulu Dapat Habiskan Pasokan Seller

Berdasarkan laporan Daily Hodl, analis kuantum popular Ki Young Ju, telah mencermati aktivitas dari whale BTC terdahulu, yang telah memegang BTC selama lebih dari tujuh tahun.

Menurut Young Ju, para whale tersebut dapat menyebabkan para seller kehabisan pasokan, meski saat ini mereka sedang dalam masa hibernasi di bearish pasar kripto saat ini.

“Whale Bitcoin terdahulu masih sepi dalam kisaran ini. Mereka berusia lebih dari tujuh tahun dan harga realisasinya adalah US$358, masih 54x. Kebanyakan pemula sekarang berada di bawah air termasuk institusi dan penambang. Pasar akan kehabisan pasokan di sisi jual sampai whale terdahulu menyediakan beberapa BTC,” ujar Young Ju.

Ia pun mengatakan bahwa, para whale kali terakhir bergerak pada 28 Maret lalu, ketika harga BTC menguat ke US$47.000, namun masih berlanjut dalam tren bearish hingga hari ini.

Diketahui, ketika Young Ju belum lama ini mengamati indeks premium Bitcoin dari Coinbase, itu telah berubah menjadi positif untuk kali pertama sejak April. Itu artinya, investor institusi telah memborong BTC pada level harga terbaru, di kisaran US$19.000 – US$19.300. [st]

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait