Terra LUNA hari ini terpantau menguat lebih dari 7 persen dalam 24 jam terakhir. Bahkan beberapa bursa kripto ternama siap menyokong Terra 2.0 yang direncanakan meluncur pada 27 Mei 2022, setelah mayoritas menyetujuinya pada hari ini. Versi test net sudah tersedia dan berjalan beberapa hari lalu.
Harga LUNA petang ini diperdagangkan di kisaran US$0,0001733, naik cukup baik lebih dari 7 persen dalam 24 jam terakhir. Walaupun circulating supply-nya lebih dari 6,5 triliun, itu tidak menciutkan nyali para trader dan spekulator untuk mencetak keuntungan.
Sementara itu, blockchain Terra versi baru, yakni Terra 2.0 diperkirakan akan diluncurkan resmi pada akhir Mei 2022, sesuai dengan proposal Do Kwon yang voting-nya akan berakhir hari ini, Rabu (25/5/2022).
Kabar terbaru lainnya adalah sejumlah bursa kripto menyatakan dukungan terhadap wajah baru Terra tanpa UST itu. Salah satunya adalah HitBTC.
“Kripto LUNA yang berbasis blockchain baru akan tersedia di HitBTC mulai 27 Mei 2022. Blockchain lama akan berganti nama menjadi Terra Classic (LUNC),” sebut HitBTC di Twitter, Rabu (25/5/2022). HitBTC juga menyematkan laman proposal Terra baru, yang saat ini dalam proses persetujuan dilaksanakan dan sudah 2 kali diubah.
Perihal kehadiran blockchain baru itu mengandung kebingungan yang amat hakiki. Sebelumnya Do Kwon mengatakan bahwa blockchain baru itu merupakan hasil hard fork dari blockchain lama yang saat ini masih digunakan.
Belakangan itu direvisi lagi di proposal, bahwa blockchain itu murni dibuat dari baru alias dimulai dari nol alias punya genesis block yang murni. Hard fork pada dasarnya adalah menyalin kode dari blockchain yang sudah ada, dengan menempatkan perubahan di dalamnya sebelum diluncurkan kembali dengan wajah baru. Dalam hal ini Terra masih menggunakan sistem COSMOS.
Ketika artikel ini ditulis, voting akan berakhir pada hari ini juga. Ada sekitar 66,51 persen yang setuju pembuatan blockchain baru itu. Sedangkan yang mengatakan tidak hanya 0,33 persen. Dari segi validator (diantaranya Binance Staking, Arrington XRP Capital, termasuk Coinbase) ada 43 yang tidak terlibat voting (sebagian karena tidak hak suara), 78 setuju, 17 abstain dan 8 menyatakan “no with veto“. Sistem governance ini memang berbasis Cosmos SDK.
Dengan hasil vote sementara adalah 301,31 juta dari 367,77 juta (berdasarkan jumlah LUNA untuk voting), dapat ditafsirkan hasil akhirnya adalah akan ada blockchain baru seperti proposal yang disorongkan oleh Do Kwon itu.
“Pembuatan blocchain Terra yang baru tanpa adanya stablecoin algoritmik. Blockchain lama akan disebut Terra Classic (kriptonya bernama Luna Classic, bersimbol LUNC). Sedangkan blockchain yang baru disebut Terra (kriptonya bernama Luna, bersimbol LUNA),” tertera pada laman voting itu sebagai inti dari kelanjutan masa depan Terra hasil akhir voting ini.
Hal lainnya, kripto Luna (baru) akan didistribusikan (airdrop) kepada seluruh staker Luna Classic, pemegang Luna Classic, pemegang UST yang tersisa, dan sejumlah pengembang aplikasi di Terra Classic.
Besaran Alokasi Airdrop
Berikut alokasi airdrop tersebut: kepada hodler sebelum crash: 35 persen, setelah crash: 10 persen, hodler aUST sebelum crash: 10 persen, kepada hodler UST setelah crash: 15 persen dan untuk community pool: 30 persen (10 persen untuk pengembang Terra) yang dikendalikan oleh staker. Informasi lebih terperinci bisa dibaca di sini.
Penampakan Terra 2.0 Versi Testnet
Beberapa hari sebelum voting hari ini berakhir, tampak di Github sudah tersedia open source Terra 2.0 versi testnet. Ini adalah versi ujicoba alias versi awal sebelum masuk versi final alias versi main net pada 27 Mei 2022 nanti.
Terpantau malam ini pukul 19.00 WIB, pembaruan terakhir versi testnet terjadi pada 3 jam lalu dan sudah berjalan beberapa hari lalu, dengan salah satu labelnya adalah “Pisco-1, Testnet for Terra 2.0”.
Khusus penerapan bahasa pemrograman GO untuk Terra 2.0 ini bisa dibaca rinciannya di laman ini. [ps]