Sosok Do Kwon telah menarik perhatian sejak perusahaan yang didirikannya, Terra Labs atau Terraform Labs, menargetkan pembelian Bitcoin senilai US$10 milyar.
Bagaimana tidak, Do Kwon tampaknya ingin membawa Terra seperti MicroStrategy, di mana sebelumnya ia telah mengumpulkan kepemilikan BTC untuk cadangan perusahaan sebanyak 27.439,9 koin senilai US$1,2 milyar.
Mari kita mengenal lebih dekat sosok Do Kwon dan perusahaannya, Terra Labs.
Siapakah Do Kwon?
Sebelum mendirikan Terra, pria keturunan Korea Selatan ini adalah Pendiri dan CEO dari Anyfi,perusahaan startup jaringan mesh nirkabel yang membangun salah satu aplikasi terdesentralisasi (dApps) paling canggih yang digunakan di dunia nyata.
Do Kwon juga pernah bekerja sebagai insinyur perangkat lunak di perusahaan teknologi raksasa asal AS, Microsoft dan Apple Inc.
Berdasarkan laporan Forbes, alasan Kwon mendirikan Terra adalah untuk menggunakan teknologi blockchain untuk mengembangkan sistem pembayaran yang lebih efisien.
Di tangan kepemimpinan Do Kwon, Terra telah berhasil meraih pendanaan sebesar US$32 juta dari raksasa kripto seperti Binance, Arrington XRP dan Polychain Capital.
Apa Itu Terra Labs?
Terra Labs adalah perusahaan di balik Terra, blockchain layer-1 (seperti Ethereum) dan ekosistem keuangan berbasis pembayaran dengan beragam protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang unik.
Terra Labs didirikan oleh Do Kwon dan Daniel Shin pada Januari 2018.
Komponen utama dalam ekosistem Terra sendiri adalah stablecoin yang dinamakan mata uang TERRA, serta token tata kelolanya, LUNA, yang saat ini duduk di posisi ke tujuh dalam kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, berdasarkan data CoinMarketCap.
Produk utama dari perusahaan ini adalah TerraUSD (UST), stablecoin yang nilainya dipatok terhadap dolar AS dengan rasio 1 banding 1.
UST merupakan salah satu aset yang bertumbuh paling cepat dan mencapai kapitalisasi pasar US$2,5 milyar hanya dala waktu satu tahun saja pasca perilisan. Ini juga telah menjadi stablecoin terbesar ke lima di pasar kripto.
UST juga diketahui memakai kebijakan moneter elastis untuk menjamin kestabilan harga dan pertumbuhan. Artinya, stablecoin ini menjaga kestabilan harganya dengan cara menyesuaikan pasokan berdasarkan perubahan permintaan secara real-time.
Terra juga bisa disebut sebagai blockchain yang tidak begitu terdesentralisasi. Mengapa?
Itu karena protokol dibangun di atas Cosmos SDK dan memakai mekanisme konsensus Tendermint Delegated-Proof-of-Stake (DpoS).
Juga, protokol melibatkan 130 validator yang diurut berdasarkan nilai dari staking. Validator memiliki beberapa tugas utama, yakni memverifikasi, mengamankan jaringan dan mengeksekusi transaksi dengan menjalankan node penuh.
Selain validator, pelaku staking juga dapat mendelegasikan token LUNA kepada validator untuk menjadi delegator. Keduanya bertanggung jawab dan memegang risiko yang sama. Keduanya berpotensi mengalami kerugian bila validator berusaha menyerang jaringan.
Mengapa Memborong Bitcoin?
Terra dan Do Kwon mulai menjadi sorotan ketika memutuskan untuk memborong banyak sekali Bitcoin, yang digadang telah menjadi salah satu alasan mengapa harga BTC mulai bertumbuh sejak beberapa hari lalu.
Secara bertahap, Do Kwon telah membeli Bitcoin hingga nilai kepemilikannya mencapai US$1,2 milyar. Dan tentu saja, aksi borong ini belum akan berakhir.
Kembali menghebohkan jagar kripto, melalui akun Twitter resminya, Do Kwon akan menambahkan kepemilikan BTC perusahaan hingga US$10 milyar.
$UST with $10B+ in $BTC reserves will open a new monetary era of the Bitcoin standard.
P2P electronic cash that is easier to spend and more attractive to hold #btc
— Do Kwon 🌕 (@stablekwon) March 14, 2022
Bukan tanpa alasan, Do Kwon mengungkapkan bahwa pembelian sebesar itu ditujukan untuk menjadikan Bitcoin sebagai underlying asset untuk UST.
Pria Korea Selatan ini pun memperjelas tujuan dengan mengatakan bahwa pembelian senilai US$10 milyar tersebut adalah target jangka panjang.
Untuk target yang lebih pendek, pembelian sekitar US$3 milyar adalah tujuannya, yang tentu dilakukan juga secara bertahap.
Sekadar informasi, penerbitan UST menganut mekanisme cadangan aset bernilai dolar AS yang “diklaim benar.”
Ini memilih sistem algoritmik yang seratus persen berpegang pada pemrograman khusus, dengan menautkan relasinya dengan permintaan dan penawaran kripto LUNA di pasar.
Dan Bitcoin akan berperang sebagai aset cadangan untuk UST, namun tidak secara langsung, melainkan melalui representasi dari token khusus yang nilainya tetap di 1 banding 1 dengan BTC. Token khusus ini bisa dikatakan mirip seperti wBTC di jaringan Ethereum.
Inilah kisah di balik sosok Do Kwon dan Terra, yang tentu saja menjadi sorotan baru dan pemberitaan terhangat karena melibatkan Bitcoin ke dalam ekosistemnya. [st]