Terungkap! Dalang di Balik Kematian Influencer Kripto Kanada

Menurut laporan terbaru yang diungkap oleh CBC, Kepolisian Quebec, Kanada, telah menangkap dua tersangka baru dalam kasus pembunuhan seorang influencer kripto, Kevin Mirshahi, yang jasadnya ditemukan di taman Île-de-la-Visitation, Montreal. 

Kedua tersangka, Darius Perry (27) dan Nackael Hickey (25), masing-masing berasal dari Châteauguay dan Montreal. Mereka didakwa atas penculikan serta menjadi kaki tangan dalam pembunuhan tersebut. 

Penangkapan ini menambah jumlah tersangka yang telah ditahan menjadi tiga, setelah sebelumnya Joanie Lepage (32) lebih dahulu ditangkap dan didakwa atas pembunuhan tingkat pertama.

Dugaan keterlibatan Perry dan Hickey terkuak setelah polisi menemukan bukti baru, termasuk keterangan dari para korban lain yang berhasil selamat dari penculikan dan memberikan informasi penting terkait peristiwa tersebut.

Berdasarkan investigasi sebelumnya, polisi menduga bahwa influencer kripto tersebut dibunuh di sebuah rumah di Les Cèdres, Montérégie, sebelum jasadnya dipindahkan ke taman tempat penemuan dan juga menemukan barang bukti lain yang cukup kuat.

BACA JUGA  Lima Aset Kripto yang Mirip Dogecoin

“Polisi juga menemukan sebuah SUV yang hangus terbakar, yang diyakini telah digunakan untuk mengangkut para korban,” ungkap laporan tersebut, Rabu (20/11/2024).

Menurut laporan sebelumnya, kasus ini bermula pada 21 Juni 2024, ketika Kevin Mirshahi diculik bersama tiga orang lainnya dari sebuah kondominium mewah di Old Montreal. 

Influencer kripto Kevin Mirshahi yang dibunuh
Kevin Mirshahi

Insiden penculikan yang melibatkan figur kripto tersebut dilaporkan ke polisi pada dini hari melalui panggilan darurat 911 yang menyebutkan adanya konflik di sekitar jalan de la Commune dan St-Hubert. 

Meski tiga korban lainnya berhasil ditemukan dalam keadaan hidup di dekat halte bus di barat Montreal beberapa jam kemudian, Mirshahi tetap hilang hingga jasadnya ditemukan pada akhir Oktober oleh seorang pejalan kaki.

Mirshahi, seorang figur kripto berusia 25 tahun, dikenal sebagai pemilik grup investasi bernama Crypto Paradise Island. Grup yang memiliki lebih dari 2.500 anggota ini menggunakan platform seperti Telegram, Instagram, dan Snapchat untuk mempromosikan berbagai proyek cryptocurrency

BACA JUGA  Bahaya Mengintai Influencer Kripto, Nyawa Taruhannya

Namun, aktivitas influencer kripto ini sempat menjadi sorotan regulator investasi Quebec, Autorité des marchés financiers (AMF).

Sejak 2021, AMF telah menyelidiki Mirshahi atas dugaan pelanggaran hukum dalam aktivitas investasinya. Pada Juli 2024, perintah pembekuan terhadap Mirshahi, perusahaannya, dan dua individu lainnya diperpanjang, melarang mereka melakukan transaksi sekuritas dan memberikan nasihat investasi. 

Motif Pembunuhan Milyarder Bitcoin AS Masih Gelap, Tahun 2022 Pernah Diculik Terkait Crypto

Meski demikian, popularitas Mirshahi di dunia investasi kripto tetap tinggi, dan akhirnya, saat dia menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang brutal, muncul asumsi bahwa kasus tersebut mungkin terkait dengan grup yang ia miliki.

Joanie Lepage, yang ditangkap pada Agustus, menjadi tersangka pertama yang didakwa dalam kasus ini. Wanita berusia 32 tahun tersebut menghadapi tuduhan pembunuhan tingkat pertama, penculikan, dan konspirasi. 

BACA JUGA  Ancaman Dominasi Dolar AS dari Domestik, Bukan BRICS

Dengan penangkapan Perry dan Hickey, polisi berharap dapat mengungkap lebih banyak fakta di balik kasus yang melibatkan figur kripto ternama yang menarik perhatian luas di kalangan masyarakat dan industri kripto.

Tidak hanya kasus Mirshahi, sebelumnya juga terdapat kasus serupa yang menimpa Dean Skurka, di mana ia diculik dan baru dibebaskan setelah membayar tebusan yang diminta oleh penculiknya sebesar US$1 juta. 

Berbagai kasus yang melibatkan influencer kripto ini mengingatkan bahwa tindak kejahatan di sektor kripto tidak hanya menyerang secara digital, tetapi juga dapat terjadi secara langsung. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait