Di dunia kripto yang penuh kejutan, ada sebuah misteri menarik yang baru saja terungkap, hubungan mencurigakan antara dua memecoin paling disorot, MELANIA dan LIBRA.
Setelah berbagai spekulasi beredar, analisis transaksi lintas jaringan akhirnya mengungkap pola aktivitas yang mengarah pada kesimpulan bahwa kedua token ini mungkin berasal dari tim yang sama. Kisah ini dimulai dengan teknik sniping yang mengundang tanda tanya.
Mencurigai Aktivitas Sniping di MELANIA
Awalnya, tim analis on-chain dari BubbleMaps memperhatikan aktivitas sniping yang tidak biasa pada peluncuran token dari istri Presiden Trump tersebut. Salah satu alamat yang menonjol dalam aktivitas tersebut adalah P5tb4, yang berhasil meraup keuntungan sebesar US$2,4 juta.
Keuntungan ini diperoleh melalui transaksi cepat sesaat setelah token diluncurkan, sebuah praktik yang dikenal dengan istilah sniping.
Namun, keanehan tidak berhenti di situ. Seluruh keuntungan tersebut kemudian ditransfer menggunakan Cross-Chain Transfer Protocol (CCTP) USDC ke alamat dompet lain, yakni 0xcEA.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa dompet ini terhubung langsung dengan pencipta MELANIA melalui pola transaksi dan aktivitas lintas jaringan yang berulang.
Mengungkap Koneksi dengan LIBRA
Ketika menelusuri aktivitas dompet 0xcEA, ditemukan hubungan yang mengarah ke pencipta token LIBRA. Dompet 0xcEA diketahui mendanai alamat DEfcyK, yang dikaitkan langsung dengan pencipta LIBRA, sosok yang diketahui telah mencairkan keuntungan sebesar US$87 juta dari proyek tersebut.
Tidak hanya itu, pola serupa juga terjadi pada token LIBRA. Dengan menggunakan berbagai alamat sampingan dan protokol transfer lintas jaringan yang sama, dompet 0xcEA berhasil melakukan sniping pada peluncuran LIBRA dan mengantongi keuntungan sebesar US$6 juta.
Fakta ini semakin memperkuat dugaan bahwa kedua token tersebut dikelola oleh tim yang sama atau setidaknya memiliki keterkaitan erat.
LIBRA dan Kontroversi di Argentina
Token LIBRA sempat menarik perhatian dunia setelah dipromosikan oleh Presiden Argentina, Javier Milei. Awalnya, LIBRA diklaim sebagai inisiatif swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung usaha kecil di Argentina.
Namun, kenyataannya berbeda. Hanya dalam hitungan menit setelah dipromosikan, nilai LIBRA meroket tajam sebelum akhirnya anjlok hingga 85 persen. Anjloknya nilai LIBRA dipicu oleh aksi pencairan dana besar-besaran dari pool likuiditas.
Sebanyak US$87 juta dalam bentuk USDC dan SOL ditarik keluar, sementara analisis menunjukkan 82 persen pasokan token terkonsentrasi di beberapa dompet yang saling terhubung.
Kondisi ini memicu dugaan adanya manipulasi pasar dan memunculkan kekhawatiran di kalangan investor.
Strategi di Balik Sniping: Cepat, Tepat dan Rahasia
Sniping dalam dunia kripto bukanlah hal baru. Teknik ini melibatkan pembelian token secara cepat segera setelah diluncurkan, dengan harapan mendapatkan keuntungan dari lonjakan harga awal.
Namun, yang membuat kasus MELANIA dan LIBRA menarik adalah dugaan bahwa pencipta token itu sendiri terlibat dalam aktivitas tersebut.
Transaksi yang dianalisis menunjukkan pola yang rapi dan terstruktur. Dompet 0xcEA menggunakan CCTP untuk memindahkan dana dan mendanai berbagai alamat sampingan, menciptakan jejak yang rumit dan sulit diikuti.
Namun, tim analis berhasil menghubungkan titik-titik ini dan menemukan pola konsisten di antara kedua proyek tersebut.
Jadwal Unlock Token MELANIA: Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Ketegangan di pasar kripto semakin meningkat dengan adanya jadwal unlock token MELANIA yang sudah dekat. Diperkirakan pada 19 atau 20 Februari mendatang, tim pengembang akan mulai membuka 3 persen dari total pasokan token, atau sekitar 30 juta MELANIA, dengan nilai sekitar US$39 juta.
Dalam 12 bulan berikutnya, akan ada pembukaan berkala sebesar 2,25 persen per bulan, atau sekitar 22,5 juta MELANIA.
Komunitas kripto kini memandang jadwal pembukaan ini dengan waspada. Pengalaman dengan LIBRA dan pola aktivitas dompet yang terdeteksi pada MELANIA menjadi peringatan keras bagi para investor.
Kisah ini menjadi pengingat penting akan risiko dalam dunia kripto. Aktivitas sniping, pola transaksi yang mencurigakan, dan sentralisasi pasokan token bisa menjadi tanda bahaya. Bagi para investor, penting untuk selalu melakukan riset mendalam dan berhati-hati terhadap proyek-proyek yang menunjukkan pola aktivitas serupa.
Apakah MELANIA dan LIBRA benar-benar berasal dari tim yang sama atau hanya kebetulan semata? Analisis data on-chain telah memberikan gambaran yang jelas, namun waktu yang akan menjawab bagaimana akhir dari kisah kontroversial ini. [st]