Berdasarkan satu dokumen rahasia yang diperoleh media daring Proton, terungkap bahwa saham Binance di FTX pada tahun 2021 ternyata dibeli oleh Alameda Research. Ini memastikan keabsahan dokumen lain yang diberikan Sam Bankman-Fried kepada Forbes pada bulan lalu.
Sebagai catatan, pada tahun 2021 silam Binance keluar sebagai pemegang saham di FTX dengan menjual kepemilikan modal mereka di perusahaan crypto exchange itu. Hasil penjualan berupa stablecoin BUSD dan token FTT (native token besutan FTX).
“Penjualan saham FTX pada tahun 2021 yang dimiliki oleh Binance dengan imbalan Token FTX (FTT) dan BUSD, dibeli oleh Alameda Research,” tulis Redaksi Protos, Selasa (5/12/2022).
Bos Binance, Changpeng Zhao (CZ) mengatakan pada 6 November 2022 lalu, sebelum FTX menyatakan bangkrut, pihaknya mengantongi nilai penjualan saham itu setara dengan US$2,1 milyar.
As part of Binance’s exit from FTX equity last year, Binance received roughly $2.1 billion USD equivalent in cash (BUSD and FTT). Due to recent revelations that have came to light, we have decided to liquidate any remaining FTT on our books. 1/4
— CZ 🔶 Binance (@cz_binance) November 6, 2022
Binance Jual Sahamnya di FTX, Dibeli oleh Alameda Research
Dalam dokumen itu juga terungkap, bahwa penjualan saham Binance diselesaikan dengan harga US$23,66 per lembar saham, dengan valuasi perusahaan FTX sekitar US$16,1 milyar.
“Ini kurang dari transaksi Seri B yang memberi FTX penilaian sebesar US$17,9 milyar,” sebut Protos.
Pembelian saham oleh Alameda Research lewat FTX lagi-lagi membuktikan, bahwa kedua perusahaan yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried itu benar-benar tidak terpisah dan tidak independen secara keuangan.
Dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa FTX diproyeksikan memiliki pendapatan operasional bersih (NOI) sekitar US$415 juta dengan keuntungan (margin) sebesar 55 persen untuk kuartal ke-4 tahun 2022.
Proyeksi itu berdasarkan pendapatan sekitar US$750 juta, hasil dari produk perdagangan derivatif yang diproyeksikan sebesar US$500 juta. Untuk keseluruhan tahun 2022, diharapkan memiliki total US$1,27 miliar dalam pendapatan operasional bersih dengan margin 53 persen.
“FTX memproyeksikan bahwa pada akhir tahun 2024, NOI-nya akan meningkat menjadi sekitar US$1,4 milyar dengan margin meningkat menjadi 67 persen. Total NOI untuk tahun 2024 diperkirakan sekitar US$5 miliar, dengan margin 66 persen,” tulis Protos berdasarkan informasi di dokumen tersebut.
Pada informasi perihal neraca keuangan FTX yang tidak diaudit yang didistribusikan bersama dengan dokumen lainnya hanya menunjukkan satu rekening bank yang terdaftar di PrimeTrust yang berisi kurang dari US$1,5 juta.
Bahkan, sebagian besar aset yang tersisa ada dalam bentuk aset kripto dan stablecoin yang mencapai US$225 juta.
Ada catatan penting di bagian itu yakni, sebagian dalam bentuk stablecoin USDC. FTX bahkan tidak mempertimbangkan risiko, bilamana harga kripto turun secara drastis. [ps]