IKLAN
Banner IUX

Memahami Istilah Testnet Crypto dan Perbedaannya dengan Mainnet

Banner IUX

Testnet adalah jaringan blockchain percobaan yang memungkinkan pengembang menguji fitur dan aplikasi tanpa risiko kehilangan aset sungguhan. Yuk pelajari istilahnya lebih lanjut lewat penjelasan berikut ini!

BACA JUGA: Mau Kripto Gratis? Coba Airdrop Testnet Sekarang!

Apa Itu Testnet?

Testnet adalah jaringan blockchain percobaan yang dibuat khusus untuk menguji fitur dan aplikasi tanpa menggunakan aset sungguhan.

Di dalam testnet, kamu bisa menemukan tiruan dari blockchain utama (mainnet) lengkap dengan token-nya sendiri, hanya saja token tersebut tidak memiliki nilai ekonomi. Artinya, semua transaksi yang terjadi di testnet hanyalah simulasi sehingga aman untuk mencoba berbagai eksperimen.

Bagi pengembang, testnet berfungsi sebagai laboratorium. Mereka bisa menguji smart contract, aplikasi terdesentralisasi (dApp), hingga pembaruan sistem tanpa khawatir menimbulkan kerugian. Dengan cara ini, setiap bug atau celah keamanan bisa ditemukan lebih dulu sebelum masuk ke mainnet yang berisi transaksi nyata.

BACA JUGA: Mengenal Avalanche Network, Cara Kerja dan Dapp Terbaiknya!

Apa Itu Mainnet?

Mainnet adalah jaringan utama blockchain tempat semua transaksi nyata dan penggunaan token berlangsung.

Berbeda dengan testnet yang hanya simulasi, mainnet menggunakan aset asli yang memiliki nilai ekonomi dan bisa diperdagangkan. Di sinilah semua aplikasi, smart contract, dan fitur blockchain berjalan dalam kondisi sebenarnya, sehingga setiap transaksi berdampak langsung pada pemilik aset.

Bagi sebuah proyek crypto, peluncuran mainnet adalah pencapaian besar. Ini menandakan bahwa proyek sudah melewati tahap pengujian di testnet dan siap digunakan oleh pengguna serta investor. Karena itu, mainnet sering menjadi momen penting yang memengaruhi reputasi, kepercayaan komunitas, hingga nilai token di pasar.

Perbedaan Testnet dan Mainnet

Perbedaan Testnet dan Mainnet
Ilustrasi perbedaan testnet dan mainnet. Foto: Metana

Melansir laman OSL, perbedaan testnet dan mainnet terletak pada tujuan dan dampaknya: testnet adalah ruang percobaan dengan token tak bernilai nyata, sedangkan mainnet adalah jaringan utama tempat transaksi sungguhan terjadi.

Secara sederhana, testnet bisa diibaratkan seperti laboratorium tempat pengembang bebas bereksperimen tanpa risiko kehilangan uang. Sementara itu, mainnet adalah “dunia nyata” di mana semua transaksi punya nilai ekonomi dan memengaruhi ekosistem crypto secara langsung.

Supaya kamu bisa lebih mudah memahaminya, simak tabel perbedaan testnet dan mainnet berikut ini:

BACA JUGA:  10 Wallet Meme Coin Terbaik Buat Para Kaum Degen!
AspekTestnetMainnet
TujuanUntuk eksperimen, debugging, dan uji coba fiturUntuk transaksi nyata dan penggunaan aset secara langsung
Jenis TokenToken percobaan tanpa nilai ekonomiToken asli yang bernilai dan bisa diperdagangkan
Dampak TransaksiTidak berpengaruh pada pasar atau nilai cryptoBerpengaruh langsung pada aset, pasar, dan pengguna
KeamananAman untuk gagal karena hanya simulasiHarus stabil dan terpercaya karena menyangkut aset asli
Pengguna UtamaDeveloper dan tim proyek yang sedang menguji aplikasiInvestor, pengguna, dan komunitas yang menggunakan blockchain sehari-hari

Contoh Testnet Paling Populer

Sepolia Tesnet Explorer
Tampilan transaksi pada Sepolia Tesnet Explorer.

Contoh testnet paling populer adalah jaringan percobaan dari Ethereum, Polkadot, hingga Solana yang sering dipakai pengembang untuk menguji aplikasi blockchain. Melansir laman Transak, berikut ini adalah daftar testnet yang pernah dan masih banyak digunakan di dunia crypto:

  • Rinkeby: Salah satu testnet Ethereum yang diluncurkan pada 2017 dengan mekanisme Proof of Authority (PoA). Walaupun sekarang sudah tidak aktif, Rinkeby dulu sering dipakai pengembang untuk menguji smart contract menggunakan token ETH percobaan.
  • Kovan: Juga testnet Ethereum yang diperkenalkan pada 2017 dengan mekanisme PoA. Kovan mendukung berbagai standar token seperti ERC-20, ERC-721, dan ERC-1155, sehingga banyak dimanfaatkan untuk simulasi pembuatan aset digital sebelum masuk ke mainnet.
  • Ropsten: Testnet Ethereum lama yang dirilis pada akhir 2016 dengan mekanisme Proof of Work (PoW). Walau sempat populer untuk uji keamanan jaringan, Ropsten akhirnya dihentikan setelah mengalami serangan besar di 2017.
  • Goerli: Diluncurkan pada 2019, Goerli dikenal sebagai testnet Ethereum pertama yang dibangun oleh komunitas. Testnet ini memberikan lingkungan stabil bagi pengembang untuk menguji dApps, meskipun kini perannya mulai digantikan oleh Sepolia.
  • Sepolia: Testnet Ethereum terbaru yang dibuat pada 2021 oleh tim inti Ethereum. Sepolia menggunakan mekanisme Proof of Stake (PoS) dan dikenal lebih cepat serta efisien. Saat ini, Sepolia menjadi testnet utama yang banyak digunakan untuk menguji aplikasi sebelum diluncurkan ke mainnet.
  • Kusama: Testnet resmi dari ekosistem Polkadot yang hadir sejak 2019. Kusama punya token asli bernama KSM yang memungkinkan pengembang menguji fitur governance, staking, dan aplikasi lainnya tanpa mengganggu mainnet
  • Solana Devnet: Testnet khusus Solana yang dirancang untuk menguji berbagai fitur, mulai dari pembuatan token, deployment smart contract, hingga pengembangan dApps. Semua uji coba di sini menggunakan token SOL tiruan sehingga tidak berisiko kehilangan aset asli.
BACA JUGA:  Memahami KYC Crypto, Cara Melakukan dan Apakah Ini Aman?

Peran Testnet dan Mainnet di Dunia Crypto

Singkatnya, testnet adalah jaringan percobaan yang memberi ruang aman bagi pengembang untuk berinovasi tanpa risiko kehilangan aset, sedangkan mainnet adalah jaringan utama tempat semua transaksi dan aktivitas ekonomi crypto berlangsung. Keduanya saling melengkapi di mana testnet menjadi laboratorium, sementara mainnet jadi dunia nyata.

Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait