Tak semua peminat Bitcoin memiliki waktu yang cukup memaksimalkan keuntungan mereka dengan cara trading. Memang bisa menggunakan jasa trader profesional. Tetapi, biaya bisa mahal. Nah, solusi jitunya adalah dengan melakukan tabung Bitcoin secara rutin.
Istilah menabung dalam hal ini adalah menggunakan strategi investasi Dollar Cost Averaging (DCA). Cara ini juga lazim pada aset emas ataupun saham-saham unggulan.
DCA dalam konteks Bitcoin adalah membeli aset itu secara rutin dengan nominal rupiah yang sama, misalnya dalam rentang setiap minggu atau setiap bulan.
Contohnya, Anda bisa mempertimbangkan menyisihkan uang Rp100.000 setiap minggu pada hari Senin untuk membeli Bitcoin. Lakukan langkah serupa hingga beberapa bulan, sampai Anda mendapatkan profit yang diinginkan, lalu menjualnya.
Atau dalam periode bulanan, lakukanlah pembelian Bitcoin senilai Rp1 juta rupiah di awal bulan setiap kali Anda mendapatkan gaji dari kantor.
Memang strategi DCA membutuhkan kesabaran dan kedisplinan, serta “benar-benar tak peduli” lonjakan harga Bitcoin yang sangat fluktuatif.
Jadi, ketika bulan ini Anda membeli Bitcoin harganya jauh lebih mahal daripada bulan sebelumnya, terus lakukan pembelian yang sudah terjadwal itu.
Cara DCA dipercaya ampuh menjaga posisi profit Anda dari fluktuasi yang ada, karena jumlah modal yang Anda masukin terus bernilai sama, seiring dengan pertumbuhan fundamental Bitcoin yang semakin baik.
Lihatlah langkah PayPal beberapa waktu yang lalu yang membuka layanan jual-beli Bitcoin dan aset kripto terkenal lainnya.
Menurut Jeth Soetoyo, CEO bursa aset kripto Pintu, menabung rutin Bitcoin amatlah sederhana. Misalnya, Anda cukup membeli Bitcoin setiap minggu atau per bulan dengan besaran rupiah yang sama, misalnya Rp100.000 per minggu.
“Pertanyaan para pemula di dunia Bitcoin selalu sama: ‘kapan waktu yang tepat untuk membelinya?’ Sungguh menebak harga Bitcoin tidaklah semudah yang dibayangkan. Harganya naik turun dengan cepat karena ia diperdagangkan dalam iklim pasar bebas,” kata Jeth.
Dia mencontohkan jika Anda menabung Bitcoin senilai Rp100.000 setiap minggu, saat harganya berada di titik termahal, Rp266 juta per BTC, Desember 2017, maka nilai Bitcoin mencapai lebih dari Rp22 juta dari modal awal Rp14 juta.
“Manfaat lain sudah terbukti juga kalau menabung rutin merupakan cara yang lebih aman untuk investasi, sehingga tidak kecewa dengan pergerakan harga naik turun,” tegas Jeth yang memprediksi bahwa harga Bitcoin akhir tahun ini bisa mencapai US$15.000 (Rp219 juta) per BTC.
Aplikasi Pintu menyediakan kalkulator untuk strategi CDA itu. Percobaan oleh Redaksi pada beberapa waktu lalu, dengan investasi rutin Rp100.000 sejak 28 Oktober 2019, maka nilai investasinya pada 19 Oktober 2020 adalah Rp7.749.729 dengan modal akumulatif Rp5.200.000.
Kalkulator DCA di aplikasi Pintu juga memiliki fitur pengingat agar Anda tidak lupa membeli Bitcoin, sesuai dengan rentang waktu yang Anda pilih. [red]