Tether Holdings Limited baru saja merilis opini kepastian untuk kuartal ketiga 2024 yang dilakukan oleh BDO, firma akuntansi independen global.
Opini terbaru ini kembali menegaskan keakuratan Laporan Angka Keuangan dan Cadangan Terkonsolidasi (CFFRR) milik Tether.
Laporan tersebut juga memberikan gambaran komprehensif tentang kekuatan keuangan grup dan rincian cadangan yang dimiliki entitas yang menerbitkan token Tether per 30 September 2024.
Tether Panen Laba di Kuartal Ketiga
Berdasarkan performa yang solid sepanjang tahun, kuartal ketiga 2024 menjadi momen bersejarah bagi Tether dengan mencetak laba bersih sebesar US$2,5 miliar.
Total laba konsolidasi selama sembilan bulan pertama 2024 pun mencapai US$7,7 miliar, dengan ekuitas grup menembus US$14,2 miliar dan total aset konsolidasi sebesar US$134,4 miliar—semuanya adalah rekor tertinggi sepanjang masa.
Pencapaian luar biasa ini memperkokoh posisi Tether sebagai pemimpin industri dan memungkinkan perusahaan melakukan reinvestasi signifikan dalam proyek-proyek strategis sesuai misi mereka.
“Performa Tether di Q3 2024 menunjukkan komitmen kami terhadap transparansi, likuiditas, dan manajemen risiko yang bertanggung jawab. Mencapai tonggak USDT sebesar US$120 miliar serta eksposur terhadap Treasuri AS sebesar US$102,5 miliar menegaskan kekuatan finansial perusahaan yang tak tertandingi,” ujar CEO Tether Paolo Ardoino.
Permintaan Global Stablecoin Terus Meningkat
Salah satu sorotan pada kuartal ini adalah pencapaian Tether dalam mencatatkan hampir US$120 miliar USDT dalam sirkulasi, menunjukkan tingginya permintaan global terhadap stablecoin unggulan perusahaan ini.
Jumlah tersebut merepresentasikan pertumbuhan sebesar 30 persen dalam penerbitan token USDT sepanjang tahun 2024 atau setara dengan US$27,8 miliar. Angka ini hampir menyamai kapitalisasi pasar pesaing terdekatnya, menegaskan posisi Tether di pasar stablecoin global.
Sebagai entitas penerbit stablecoin, Tether memegang lebih dari US$105 miliar dalam bentuk kas dan setara kas, dengan eksposur langsung dan tidak langsung senilai US$102,5 miliar pada Treasuri AS.
Jika diklasifikasikan sebagai negara, Tether akan berada di antara 18 pemegang Treasuri AS terbesar di dunia, melampaui Jerman, Australia dan UEA. Hal ini menunjukkan komitmen Tether terhadap likuiditas dan stabilitas, menawarkan keamanan yang luar biasa kepada para penggunanya.
Cadangan Ekstra untuk Keamanan yang Lebih Tinggi
Perusahaan penerbit stablecoin Tether juga meningkatkan cadangan ekstra mereka menjadi lebih dari US$6 miliar, mencerminkan tingkat pertumbuhan sembilan bulan non-tahunan sebesar 15 persen.
Laporan laba bersih kuartal ketiga mencapai US$2,4 miliar, yang didukung oleh kinerja solid dari kepemilikan emasnya, menghasilkan laba tak terwujud sebesar sekitar US$1,1 miliar pada kuartal ini.
Selain itu, investasi proprietary dari Tether, yang tidak termasuk dalam cadangan yang mendukung stablecoin yang diterbitkan, mencapai nilai US$7,7 miliar.
Investasi strategis ini mencakup berbagai industri utama, seperti energi terbarukan, penambangan Bitcoin, kecerdasan buatan, telekomunikasi dan pendidikan.
“Dengan menambah cadangan kami hingga lebih dari US$6 miliar dan tetap berfokus pada investasi strategis, Tether sekali lagi menetapkan standar stabilitas dalam ruang keuangan,” ujar Ardoino.
Manajemen Tether International Limited dan Tether Limited, yang mengelola cadangan token Tether, menyatakan per 30 September 2024 bahwa total aset dalam cadangan mencapai setidaknya US$125,47 miliar. Total kewajiban tercatat sebesar US$119,38 miliar, dengan US$119,38 miliar di antaranya terkait token digital yang diterbitkan.
Aset ini melebihi kewajiban terkonsolidasi mereka, dengan eksposur terhadap Treasuri AS yang meningkat menjadi US$102,5 miliar. [st]